E-learning jadi Salah Satu Perkembangan Teknologi Informasi

JABAR EKSPRES – Kata e-learning pasti sudah tidak asing di dengar sejak Indonesia mengalami krisis pandemi Covid-19.

Karena kondisi tersebut, menghambat pembelajaran tatap muka di sekolah maupun kampus.

Sejak itu dunia pendidikan mengalami krisis pembelajaran bahkan para pelajar diharuskan belajar sendiri dirumah dengan materi yang diberikan oleh guru melalui online.

E-Learning adalah dua kata yang digabungkan yaitu Electronic dan Learning yang bisa diartikan sebagai pembelajaran secara online.

E-learning sendiri merupakan manfaat dan salah satu dari perkembangan teknologi informasi yang digunakan dan dapat membantu untuk pembelajaran secara daring atau online.

Keunggulan dalam metode ini dapat digunakan oleh siapa saja, dimanapun dan kapanpun.

Metode ini bahkan dapat digunakan hingga berbeda negara.

Sarana yang dibutuhkan dalam metode ini adalah perlu menyediakan perangkat seperti ponsel atau pun komputer yang didukung oleh jaringan internet.

Seiring dengan pemutakhiran teknologi pada zaman sekarang.

Sudah seharusnya semua orang dapat memanfaatkan teknologi dalam berbagai bidang.

Salah satunya adalah pembelajaran menggunakan metode e-Learning.

Alasan kenapa metode ini sangat dibutuhkan dan membantu dalam dunia pendidikan salah satunya adalah lebih efisien dalam biaya.

Karena dengan menggunakan metode e-learning biaya yang dikeluarkan masih terjangkau, dengan menggunakan uang Rp 100 ribu saja bisa cukup untuk membeli paket data selama satu bulan.

Bila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka, tentu membutuhkan biaya yang lebih besar dari segala aspek seperti biaya, buku paket, LKS hingga biaya transportasi.

Pembelajaran menggunakan metode ini juga bisa mengatur waktu yang sudah di jadwalkan sendiri.

Berbeda dengan tatap muka yang hanya tetap ontime berada pada satu tempat di sekolah atau kampus.

Melansir dari Open University terkait e-learning, bahwa rata-rata jika pembelajaran menggunakan metode ini.

Memakan energi lebih sedikit, yakni sekitar 90 persen bila dibandingkan dengan tatap muka.

Tidak hanya itu saja, e-learning pun dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 85 persen.

Karena pembelajaran menggunakan metode e-learning tidak harus membutuhkan kertas dalam pembelajarannya.

Yang secara otomatis dapat melindungi pohon agar tetap terjaga kelestariannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan