Penyerapan Anggaran Kabupaten Bogor Baru 73 Persen

Jabarekspres.com – Pemerintah Kabupaten Bogor terus mengejar realisasi penyerapan anggaran hingga akhir tahun 2022. Pasalnya dibulan akhir tahun ini penyerapan anggaran baru mencapai 73 persen.

Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor Achmad Wildan menyampaikan, realisasi serapan anggaran disalurkan dari total keseluruhan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp9,85 triliun.

”Yang sudah kita realisasikan itu, 7,2 triliun atau 73,3 persen, sisanya sebesar 2,6 triliun,” sebutnya kepada Jabarekspres.com, Rabu (14/12).

Menurutnya, hingga saat, ini masih banyak pengerjaan yang dalam proses. ”Jadi serapan belum maksimal,” ujarnya.

Saat ini, BPKAD terus mengenjot belanja modal terutama gedung dan bangunan realisasinya yang terus dikejar. Sebab, serapannya masih di kisaran 40 persen.

”Belanja modal terutama di gedung dan jalan, biasanya uang termin terakhir, dan biasa nya kontraknya tanggal 25 Desember,” terangnya.

Serapan anggaran dipastikan akan meningkat menjelang pertengahan akhir tahun, dimana rata-rata penyedia jasa mulai melakukan penagihan.

”Biasanya mereka di pertengahan akhir tahun akan nagih, jadi pasti ada peningkatan kalau 100 persen sih engga, paling sama seperti kisaran tahun lalu 95 persen yang terserap,” bebernya.

Dari tahun ketahun, sambung Achmad Wildan, realisasi serapan anggaran di Kabupaten Bogor rata-rata hanya 92 persen sampai 95 persen saja dan selau tersisa silpa.

”Tergantung dari posisi silpanya itu sendiri, kalau misalnya kayak PAD kita udah over target itu bisa digunakan untuk menutup pembayaran gaji di Januari, jadi silpa tidak selamanya jelek,” ungkapnya.

Di tahun ini yang paling besar menyerap anggaran yakni proyek Bojonggede- kemang (Bomang) sebesar Rp 44 miliar.

Untuk penggunaan anggaran yang terkecil, pihak BPKAD masih menunggu report evaluasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

”Kita tinggal mempush belanja modal saja, karena memang rata-rata uang termin nya  terakhir diambilnya, terus bergerak angkanya,” katanya.

Dia pun optimis serapan ini bisa maksimal. Sebab, belanja operasi sudah diatas 80 persen.

”Itu rata-rata untuk belanja pegawai, barang dan jasa serta yang lainnya,” pungkasnya. (sfr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan