Daud Achmad Masuk Bursa Ketua KONI Jawa Barat, Layak Dipertibangkan!

Jabarekspres.com – Sosok Daud Achmad digadang-digadang masuk dalam bursa pencalonan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat.

Selama menjabat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Sederet prestasi di bidang Olahraga sudah banyak diraih oleh Daud Achmad. Sehingga wajar masuk bursa pencalonan Ketua KONI.

Pria berperawakan tinggi itu, sarat dengan pengalaman di bidang keolahragaan. Sehigga layak membuat

Ketua Pengprov Squash Jawa Barat itu dinilai memiliki kompetensi yang paling baik untuk perkembangan olahraga Jawa Barat ke depan.

Ketua Pengprov Hapkido Jawa Barat, Slamet Suhari, menjelaskan, Daud memiliki berbagai kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi ketua KONI.

Pertama, menurutnya Daud memiliki integritas dan etika yang baik sebagai seorang pemimpin.

“Saya melihat keteladanan itu ada di Pak Daud. Beliau berintegritas,” katanya di Bandung, Jumat (25/11).

Dia menjelaskan, kejujuran dan sportivitas menjadi hal penting. “Bagaimana tidak, ini kan sangat erat dengan prinsip-prinsip olahraga,” ujarnya.

Sebagai aparatur sipil negara dengan berbagai jabatan tinggi yang pernah diemban, menurutnya integritas Daud tidak perlu diragukan lagi.

“Semua jabatan yang diberikan itu menjadi bukti adanya kepercayaan kepada beliau, adanya integritas di beliau,” katnya.

Kedua, target prestasi menjadi hal utama juga bagi siapapun pemimpin KONI Jawa Barat selanjutnya. Keberhasilan menjadi juara umum PON dua kali berturut-turut (2016 dan 2021) harus dipertahankan dengan menjadi juara umum pada PON 2024.

“Tentu tidak bisa dikesampingkan, prestasi menjadi tolak ukur keberhasilan dalam memimpin KONI,” katanya. Ketua KONI, tambah dia, harus menjadi teladan bagi atlet maupun pengurus di semua cabang olahraga.

“Ya, pemimpin harus menjadi teladan, harus memberi contoh tentang integritas. Kejujuran dan etika memimpin,” ujarnya.

Lebih dari itu, dia pun mewanti-wanti agar ketua KONI memiliki integritas yang tinggi karena menyangkut anggaran pembinaan yang diberikan pemerintah.

Hal ini penting agar setiap rupiah yang dikeluarkan mampu berdampak terhadap prestasi atlet baik pada skala pembinaan maupun prestasi.

“Kalau mengelola anggaran tidak benar, nanti yang harusnya disalurkan untuk pembinaan, kalau tidak sampai, nanti bagaimana dengan pembinaan,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan