Hun Sen datang ke G20 sebagai tamu undangan. Ia dalam posisi sebagai Ketua ASEAN. Asosiasi-asosiasi negara kawasan memang diundang ke G20. Termasuk asosiasi negara Eropa, Pacific Selatan, Jazirah Arab, dan Afrika.
Isu Biden isolasi itu tentu tidak benar. Kemarin Biden hadir di acara penanaman mangrove di hutan mangrove Ngurah Rai. Biden tampak sehat.
Pun dalam mengemas acara penanaman mangrove kemarin: sangat baik. Giliran Xi Jinping yang tidak hadir. Ia lagi bertemu perdana menteri Australia. Mereka lagi perang dingin. Bali kelihatannya menjadi perantara berakhirnya ketegangan itu.
G20 Bali pun berakhir kemarin. Mengesankan. Presiden Jokowi menutupnya dengan bahagia. Jabatan presiden G20 pun berakhir. Ia punya jabatan baru setahun ke depan: ketua ASEAN.
Kelihatannya KTT G20 masih perlu dipertahankan. Selama ini banyak kritik ke G20 sebagai forum yang tidak bisa memecahkan masalah dunia. Lalu diusulkan dibubarkan saja.
Tentu tokoh seperti Emmanuel Macron tidak setuju. Perdana Menteri Prancis itu sangat menikmati Bali. Seusai gala dinner di Garuda Wisnu Kencana, Macron pilih pulang jalan kaki. Sambil melihat-lihat masyarakat Bali. Ngobrol dengan mereka. Ia gendong seorang anak kecil. Ia angkat-angkat anak itu. Ia ajak canda. Foto itu pun viral sedunia.
Modi tentu juga tidak setuju. Ia terlihat sudah banyak bertanya mengenai acara wah di gala dinner itu. Tentu ia lagi berkhayal apakah tahun depan bisa membuat gala dinner lebih hebat dari Jokowi.
Mungkin kini hanya satu orang yang ingin G20 dibubarkan saja: bukan Si Kebaya Merah. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 16 November 2022: Bintang-Bintang
Sama Konomaharu
Saya kutip CNBC Indonesia. Menurut CEO Binance, Bali merupakan pusat kripto Indonesia. Ok, dengkul orang ini pasti jarang di pakai mikir. Dia kira semua orang di dunia polos. @EM saja sekarang kemungkinan sudah menjual seluruh mimpi DOGE kepunyaannyi. Selanjutnya di gunakan untuk meng-akuisisi @Twitter (Mengutip CNN senilai 683 triliun). Memang @EM Sempat ingin menawarkan mimpi lagi dulu lewat @Tesla_ponsel, setelah @Tesla_Mobil susah laku dari sisi sektor ril. Di Indonesia saja, saya cuma lihat @Tesla_Mobil 4 biji di beranda @utup. Begitu juga pengguna @Tesla_ponsel. Hampir belum ada!. “Secanggih apapun Blockchain, atau sistem SWIFT. Kalau belum legal untuk melakukan akuisi mau buat apa”.