3 BASIC TARBIYATUL AULAD : Pilar-Pilar Penting Mendidik Anak, Sholat Adalah Bukti Nyatanya

MENDIDIK anak adalah bagian dari investasi sangat penting bagi Ummat Islam, karena anak adalah amanah yang dititipkan oleh Alloh SWT yang apabila amanah ini dijaga dengan benar dan sebaik-baiknya maka Alloh SWT akan ridho. Anak juga salahsatu dari 3 perkara yang bisa menjadi penyelamat orang tua di Alam Barzakh atau 3 basic tarbiyatul Aulad..

Karena itu mendidik anak tidak boleh asal-asalan yaitu asal nanti jadi orang sukses karir di dunianya tapi harus menjadi washilah agar kita selamat dunia akhirat.
Apalagi kalau cuma sekedar asal dapat ijazah.

Nah, karena bagi kita Ummat Islam mendidik anak adalah salahsatu misi penyelamatan diri, maka perlu strategi yang tepat atau JITU yaitu Jelas tujuan dan Islami TUntunannya..

Pernah berbincang berbagi pengalaman, atau lebih tepatnya saya “mulungan” atau mengambil ilmu dari seorang Praktisi Pendidikan anak, ada yang cukup menarik ketika beliau menuturkan bahwa ada 3 pilar dasar yang beliau terapkan dalam mendidik anak yaitu :

1. FISIK
2. RELIGI
3. BICARA

– Mengapa FISIK menjadi hal yang paling dasar dalam proses mendidik anak…?
Karena ini modal awal dalam upaya menerapkan pola pendidikan yang tepat agar hasilnya bisa sesuai dengan harapan.
Dan FISIK ini kan betul-betul bukan pesanan kita, tapi Hak Prerogatif Alloh SWT yang mentakdirkannya terutama meliputi jenis kelamin, bentuk penciptaannya ( ada yang terlahir lengkap atau kurang lengkap ), dan kemampuan panca inderanya.
Dari keadaan FISIK inilah, menjadi panduan bagaimana menerapkan pola pendidikan yang tepat.

– RELIGI atau hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan. Tentu saja sangat penting untuk diperhatikan dan ditanamkan sebagai dasar pendidikan untuk anak karena ini yang akan membuat anak terarah dan kuat secara mental.
Tidak mudah terbawa oleh perkara-perkara yang bisa mencelakakan dalam hidup dan tidak mudah putus asa dalam menjalani hidup.

– BICARA, ternyata dilatih kemampuan BICARA bisa merangsang kecerdasan anak.
Dengan dilatih untuk berani bertanya dan berani mengungkapkan apa-apa yang dipikirkannya lalu menjadi bahan “obrolan” dengan orang tua.
( tentang BICARA, akan dibahas tersendiri..Insyaa Alloh )

Tinggalkan Balasan