BANDUNG – Seisi ruang senyap. Fokus. Sewaktu satu per satu perwakilan dari 32 tim peserta Development Basketball League atau DBL with KFC 2022 West Java Series – East Region, bergantian mengambil nomor drawing, Sabtu 12 November 2022.
Wajah-wajah serius tersirat jelas di salah satu ruangan, di kantor Safety Riding Center Cibeureum saat drawing itu berlangsung. Padahal pertandingan akan dimulai pada 18-30 November mendatang.
Namun, fokus sudah terpasang amat dini. Yakni kala menatap bagan hasil drawing di layar proyektor. Begitupula dengan persiapan dari masing-masing tim. Termasuk tim peraih gelar juara musim lalu, SMA BPK Penabur Cirebon.
“Intruksi pelatih, tetap fokus dan siap untuk melawan tim-tim yang ada di pertandingan DBL nanti,” tegas punggawa tim putra SMA BPK Penabur Cirebon, Ivan Matthew kepada Jabar Ekspres, kemarin.
Bahkan, kata Ivan, skuadnya bakal berupaya mempertahankan gelar juara tersebut. Kendati begitu, dia dan rekan setimnya tidak akan menganggap remeh lawan manapun. Sang juara tidak akan jumawa.
Terlebih pada laga awal nanti, punggawa yang bermain di posisi point guard itu, menyebut bahwa tim SMA BPK Penabur Cirebon menghadapi lawan baru, yakni SMA Taruna Bakti.
“Kami belum pernah bertemu. Tapi kami tetap prepare untuk menghadapi mereka. Tim kami tidak akan menganggap enteng,” ungkapnya.
Selain itu, menatap setiap laga DBL, Ivan mengatakan bahwa timnya dipenuhi rasa optimis. Apalagi setelah SMA BPK Penabur Cirebon, berhasil memaksimalkan porsi latihan yang telah dijalankan.
“Kami sudah persiapkan 100 persen dan full skuad. Sudah mempersiapkan tim sebaik mungkin. Optimis untuk juara kembali musim ini,” kata pemain bernomor punggung tujuh itu.
Ambisi Besar Penantang Baru DBL
Sementara tim putri peserta DBL with KFC 2022 West Java Series – East Region, yang melibatkan 16 sekolah itu, bagan pertama dibuka dengan pertemuan antara SMA Trimulia Bandung dan SMA Santo Aloysius Sultan Agung.
Menghadapi juara musim lalu, pelatih SMA ST Aloysius SA, William berujar bahwa timnya tidak akan gentar. Optimistis. “Persiapan sudah hampir setahun. Harus siap,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, kendati pemain yang diturunkan mayoritas siswa tahun pertama, kelas sepuluh. Timnya tetap bakal bermain penuh percaya diri. “Harus memandang optimis pada laga-laga nanti,” tandasnya.