Berpacu Waktu

Chei Samen

Usah dikenang masa nan lalu.. hatiku pilu..

Jimmy Marta

Kemaren sempat menjelajah negara benua hitam, Namibia dan Kongo. Les Routes L’impossible. Jalanan tanah gurun yang lima tahun gk pernah turun hujan. Sumber air yang jauhnya berkilo2 meter dari rumah. Di sebuah oase berebut air dengan hewan liar khas Afrika. Air digayung sambil misahkan lumut yg mengapung, masukkan ke jerigen. Kualitasnya jangan ditanya, dari warna saja sudah terlihat. Toilet? entahlah… Begitu masuk Kongo saya justru melongo. Dipikir Afrika itu gurun dan gurun. Ini negeri berbukit bergunung gunung. Masih ada hutan lebatnya. Namun sedihnya dari sarana jalan antar kota dan desa desa. Yang beraspal bekas buatan penjajah Belgia 60 tahun lampau sudah hancur. Lebih banyaknya jalan tanah berlobang, berlumpur bak kubangan. Dilalui truk2 usang bekas penjajah yg dipakai untuk pengantar bahan kebutuhan pokok. Jarak antar kota yang 54 kilometer ditempuh duahari dua malam. Ada joke di mereka soal menghitung ongkos tranportasi. Jarak bukan berdasarkan kilometer, tapi dihitung berapa hari perjalanan. —-virtualtravel..

Johannes Kitono

Manusia di dunia ini harus terima kasih kepada Bu Naning Adiwoso, Presiden Asosiasi Toilet Indonesia.Sudah memegang gelar sarjana lingkungan, arsitek dan desainer. Masih sempat dan mau mengurus masalah Toilet, kebutuhan vital umat manusia. Kampung saya di Sanggau, pinggir sungai Kapuas ( 1.145 km ) dulu banyak Lanting di sungai. Bangunan terapung itu serba guna. Selain tempat cuci pakaian, beras dan sayur. Disana ada jamban yang berfungsi sebagai kamar mandi dan sekaligus Toilet juga. Tidak ada pemisahan antara laki laki dan wanita.Masuknya harus antri ga usah pakai nomor. Habis bab cukup dicebok saja. Kebiasaan ini sudah berlangsung ratusan tahun. Tidak heran dari 5.590 sungai di Indonesia, konon 80 % sudah tercemar tinja manusia. Mungkin Asosiasi Toilet Indonesia bisa membantu mendesain lay out Lanting serba guna yang hyginis. Supaya air sungai tetap bening lestari, tidak ada tinja manusia yang mengambang diatasnya. Terima kasih. Hidup Presiden Partai, eh Asosiasi Toilet Indonesia

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan