Soroti Mutu Pendidikan, Dede Yusuf Minta Kurikulum Belajar Disesuaikan Dengan Kondisi Sekolah

Bandung Barat- Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Dede Yusuf Macan Effendi memfokuskan mutu pendidikan Indonesia, di antaranya yaitu kurikulum merdeka belajar.

Dede Yusuf menyebutkan, kebijakan kurikulum, sepenuhnya disesuaikan dengan kondisi sekolah. Sebab itu, Dede menegaskan, tidak akan paksaan bagi sekolah untuk menjalani kurikulum tertentu.

“Jadi lebih menyerahkan kurikulum yang sesuai dengan kondisi sekolahnya. Kalau dirasa tidak mampu dengan kurikulum yang ada saat ini, bisa menjalankan kurikulum yang lama,” kata Dede usai memberikan pelatihan pendidikan dengan tajuk Kebijakan merdeka belajar untuk pendidikan yang inklusif di Lembang, pada Sabtu, 5 November 2022.

Dede Yusuf juga menjelaskan, pada saat ini Indonesia sedang menggiatkan kurikulum Merdeka yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Secara konsep, kurikulum Merdeka itu hampir sama dengan pendidikan yang diterapkan di luar negeri.

Menurutnya, merubah kurikulum sangat tidak mudah, karena, tidak dapat dilihat langsung dalam waktu 1 sampai 3 tahun. Minimal 6 tahun serta perlu dilakukannya uji coba, baru akan terlihat hasilnya.

“Kalau di lapangan ditemukan banyak kesulitan, kami tentunya pasti akan mendorong untuk mengevaluasi hal itu,” jelasnya

Politisi dari Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan, tidak sedikit di lapangan Dede sering mendapatkan keluhan dari berbagai sekolah, mulai dari SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.

Keluhan mereka, adalah Kesulitannya mereka dalam menjalani atau menyesuaikan diri dengan kondisi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Sementara, Ketua STEI LPPM Padalarang, Imam Tunggara mengatakan bahwa pihaknya lebih menekan sekolah dengan konsep center of excellent.

Konsep center of excellent itu diakuinya dapat menjadi pembaharu yang mendobrak tatanan dunia pendidikan dalam membentuk tonggak kuat untuk mengusung kurikulum Merdeka.

“Jelas saya mengikuti anjuran pemerintah pusat, namun saya lebih menekankan pada konsep center of excellent. Sekolah berhak memilih 3 program kurikulum, yaitu kurikulum mandiri belajar, berubah dan berbagi,” jelasnya

Konsep center of excellent merupakan pembentukan pendidikan dengan mengutamakan mutu pada setiap sarana pendidikan di seluruh daerah.

Dalam konsep center of excellent, Imam menjelaskan, anak-anak yang ingin bersekolah tidak dikenakan biaya yang mahal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan