Disparbud Kota Bogor Dorong Pelajar Lestarikan Kaulinan Sunda

JABAREKSPRES.COM, BOGOR – Sebagai upaya mendorong pelestarian kaulinan alias permainan Tradisional Sunda, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor menggelar Lomba Kemasan Kaulinan Urang Lembur dengan melibatkan pelajar dari 15 SMP se-Kota Bogor.

Kegiatan yang digelar di Alun-alun Kota Bogor pada Rabu (26/10) itu, menyematkan lima kaulinan yang diperlombakan, diantaranya Egrang, Bakiak, Tarik Upih dan Babalonan.

“Lomba Kaulinan ini sudah jadi agenda tahunan, sempat vakum selama Pandemi dan baru 2022 ini kembali digelar,” ungkap Kepala Disparbud Kota Bogor, Atep Budiman dikutip Kamis, 27 Oktober 2022.

Menurutnya, target dari perlombaan tersebut tidak hanya sebatas rutinitas tahunan saja, karena esensinya kegiatan itu untuk melestarikan termasuk juga harus memberikan animo tambahan buat anak-anak sekolah.

Ke depan, ia mengaku, Disparbud bersama Disdik dan Dispora akan duduk bareng untuk evaluasi, banyak strategi yang banyak bisa disinergikan.

“Bisa juga dimasukkan ke O2SN. Ini kan cabang olahraga semua dan sebetulnya Kaulinan ini juga olahraga, olahraga rekreasi. Ada komitenya juga dibawah Dispora,” dorongnya.

Atep Budiman menilai, Kaulinan Sunda ini mempunyai filosofi yang mendalam, dengan begitu pihaknya pun ingin terus Kaulinan Sunda ini kembali ada di tengah-tengah masyarakat untuk sama-sama mengembangkan, menjaga, merawat dan melestarikan Kaulinan Sunda sehingga bisa terus eksis.

Pemenang lomba Kaulinan akan mendapatkan sertifikat dan sertifikat itu bisa untuk jalur prestasi (Japres) karena masuk di Undang-undang Pemajuan Kebudayaan.

“Sertifikatnya bisa untuk Japres dan hadiah uangnya untuk Juara 1 Rp 10 juta, Juara 2 Rp 7,5 juta dan Juara 3 Rp 5 juta bisa untuk membeli alat-alat Kaulinan di sekolah,” jelasnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya menambahkan, hal keren dan hebat dari Kaulinan Sunda itu ada tiga. Pertama, anak-anak dilatih untuk kerja tim.

Dalam kehidupan, orang tidak bisa sukses dengan usahanya sendiri. Kedua, melatih kesabaran karena semua butuh proses. Tidak bisa sukses dalam waktu cepat atau ingin sukses tanpa proses dan belajar.

“Nah, di Kaulinan Sunda kita dilatih berproses. Ketiga, kesehatan. Sekarang banyak anak muda yang meninggal karena jantung koroner karena tidak banyak bergerak. Harus banyak bergerak supaya sehat. Kaulinan Sunda buat saya is the best (terbaik),” pujinya.*(YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan