Satpam Pabrik Triplek Dengar Suara Ledakan Sebelum Api Membesar, 10 Jam Si Jago Merah Melawan Damkar

BANDUNG – Kebakaran pabrik triplek di Jalan Raya Soekarno Hatta nomor 501, tepatnya di wilayah Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung bermula terdengar suara ledakan.

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang pekerja keamanan pabrik, Ajat Sudrajat (67) warga Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

“Saya lagi jaga biasa, tiba-tiba dari bagian belakang pabrik terdengar suara ledakan dua kali,” kata Ajat kepada Jabar Ekspres di lokasi, Selasa (25/10).

Dia mengaku, sempat terkejut saat mendengar suara ledakan dari dalam pabrik, sehingga sempat berniat untuk melakukan pengecekan.

Akan tetapi, ujar Ajat, belum dilakukan pengecekan ke area belakang pabrik, beberapa pekerja lain sudah berlarian ke arah luar.

“Pada kabur semua, sambil teriak-teriak dan bilang kebakaran. Saya lihat juga api mulai membesar,” ujarnya.

Di tengah kesibukan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bandung, Ajat menjelaskan, sekiranya 10 orang pekerja yang berhamburan itu berhasil menyelamatkan diri.

“Ada mes di pabrik juga, dan itu api mulanya dari bagian belakang pabrik, membesar dan terus merembet ke bagian depan,” jelasnya.

Diterangkan Ajat, kepanikan yang terjadi saat api mulai membesar itu sekiranya pukul 20.00 WIB, namun sikap responsip tetap dilakukan dengan memanggil petugas Damkar.

“Pada kabur nyelametin motor sama mobil masing-masing. Saya telpon Damkar dan api membesarnya cepet karena kayu bahan triplek dan triplek stok barang,” terangnya.

Melalui pantauan Jabar Ekspres, kobaran api yang melahap pabrik triplek tersebut sempat membesar sekiranya pada pukul 2.22 WIB.

Berjalan 10 menit kemudian, tembok benteng pabrik rubuh sebab tak kuat menahan panasnya amukan si jago merah dan hampir menimpa petugas Damkar yang tengah berjuang melawan kobaran api.

Masih dalam pantauan, petugas Damkar secara sigap langsung menyiram dengan air agar amukan si jago merah tidak semakin meluas dan merembet ke bangunan yang ada di sebelah pabrik triplek.

Udara dinginnya malam terasa pada pukul 2.40 terasa hangat, disebabkan oleh panasnya kobaran api yang sangat besar tersebut.

“Alhamdulillah untungnya enggak ada korban luka-luka apalagi korban jiwa,” pungkas Ajat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan