Ditemukan 12 Kasus Gagal Ginjal Akut di RSHS Bandung, 3 Masih Dirawat

BANDUNG – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyebut bahwa pihaknya telah menerima sebanyak 12 pasien gangguan gagal ginjal akut yang menyerang pada anak-anak berusia dibawah umur sejak periode bulan Agustus 2022.

12 pasien tersebut, menurut Kepala Divisi Nefrologi KSM IKA, Prof. Dr. Dany Hilmanto mengatakan bahwa 3 diantaranya hingga saat ini masih dalam perawatan tim Dokter RSHS.

“Kita total ada 12 orang (pasien), dan sekarang yang sedang dirawat ada tiga orang tapi ada satu orang hari ini sudah membaik dan insyaallah bisa pulang,” Katanya di RSHS Bandung, Rabu (19/10).

Dany menjelaskan, pasien-pasien gangguan gagal ginjal akut yang dirawat di RSHS Bandung berdasarkan rujukan dari beberapa daerah di Jawa barat. Bahkan dari tiga pasien yang saat ini masih dilakukan penanganan medis, satu diantaranya berada diruang Intensive care unit (ICU).

“Paling tinggi pasien berusia 13 tahun, tapi mayoritas atau kebanyakan yang dirawat disini (RSHS) itu dibawa 6 tahun,” ungkapnya

Sehingga agar kasus tersebut tidak semakin bertambah, Dany mengungkapkan bahwa masyarakat khusunya orang tua untuk dapat mengetahui terhadap gejala-gejala yang berpotensi menyebabkan gangguan gagal ginjal akut.

“Kami sudah menjelaskan apabila masyarakat atau anaknya terutama dibawah 6 tahun mengalami demam, batuk, pilek, atau diare panjang lebih dari 7 hari, itu harus hati-hati dan segera berobat. Karena dokter dan tenaga kesehatan (nakes) sudah diberikan petunjuk untuk melakukan pemeriksaan kreatinin selain memantau urine,” ucapnya

Selain itu ia juga mengimbau kepada masyarakat terkait dengan penggunaan obat-obatan tertentu yang diberikan kepada anak ketika mengalami sakit.

“Jadi jangan sampai berlebihan atau jangan keseringan (memberikan obat-obatan tertentu) karena, kadang-kadang orang tua ini penasaran bahwa anaknya tidak turun-turun panasnya. Karena sebetulnya 6 jam (reaksi obat), tapi ini kebanyakan belum 6 jam dikasih lagi, sehingga ginjal bekerjanya keras karena hampir semua obat itu metabolismenya berada di ginjal,” ungkapnya

Maka dari itu, jika nantinya pemberian obat-obatan tertentu tersebut dilakukan secara berlebihan, dia menuturkan bahwa akan mengakibatkan eksostit atau kelelahan pada ginjal

“Masyarakat tidak perlu panik, karena selama itu digunakan dalam dosis yang terukur seperti Paracetamol itu kita bisa gunakan 10 – 15 Miligram (mg) per Kilogram (kg) berat badan. Jadi kalau terlalu berlebihan atau tidak sesuai dengan dosis yang kita anjurkan ya ginjal berat untuk metabolismenya,” pungkasnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan