Jumlah Kematian Akibat DBD di RSHS Bandung Capai 5 Persen

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Kasus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih belum menurun. Data terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dicatat ada sebanyak 2.215 kasus pada akhir Maret.

Angka tersebut mengindikasikan, kasus DBD tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan catatan pada tahun lalu. Hal itu dilihat dari perbedaan angka pada periode yang sama, minggu kedua bulan Maret.

Dimana pada tahun 2023, kasus DBD mencapai 1.865 orang yang terinfeksi. Namun sekarang di tahun 2024 sampai dengan minggu kedua bulan Maret, ini sudah mencapai 1.741.

Selain berdasarkan data Dinkes Kota Bandung, penyebaran kasus DBD pun menjadi bagian dari sepersekian persen yang mengakibatkan kematian di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung.

Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis KSM IK Anak RSUP Dr Hasan Sadikin, Dr. Anggraini Alam, dr., SpA(K) menuturkan, dalam 3 bulan terakhir sekitar ada sekira 3 sampai 5 persen, yakni angka kematian pasien yang disebabkan kasus DBD.

BACA JUGA: Kasus DBD Meroket, DPRD Kota Bandung Soroti Sektor Kesehatan

“Dalam tanda kutip memang begitu keadaannya, dengue kalau sudah amat berat, terlambat ditanganinya. Angka kematiannya sebenarnya bisa fifty fifty,” kata Anggraini, beberapa waktu lalu.

“Kasus (DBD) di RSHS memang kami melihat tidak ada suatu lonjakan yang hingga mencapai penuh untuk tingkat BOR rawat atau emergency. (Tapi) bukan berarti (kasus) ini sedikit, memang terjadi peningkatan dari kasus dengue,” sambungnya.

Dia menambahkan, pada akhir Maret lalu, ada sebelas pasien yang dirawat karena menderita kasus DBD. Kondisi pasien paling berat apabila mengalami syok yang berkepanjangan. Termasuk bisa mengalami pendarahan hingga gangguan saluran cerna.

“Bisa kejang-kejang, tidak sadarkan diri, bisa mengenai ginjalnya. Hal yang demikian kami rawat, alhamdulillah sebagian besar ini bisa diselamatkan. Namun, kematian tetap ada,” ujarnya.

“Dominasi untuk kematian 75 persen anak-anak 0 sampai 14 tahun. Kalau angka kejadian untuk anak 0-14 tahun itu sekitar 50 persen. Sedangkan sekitar 30 persennya adalah usia 15-44 tahun. Jadi memang dengue di Indonesia menyerang yang muda,” pungkasnya.

BACA JUGA: 41 RS di Kota Bandung Disiapkan untuk Pelayanan DBD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan