Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan Dihapus, TGIPF Temukan Isu Pengaturan Skor

MALANG – Pihak TGIPF temukan rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan dihapus seperti yang terjadi pada kasus Ferdy Sambo.

Hal tersebut diungkapkan oleh pihak Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) saat menyerahkan hasil laporan investigasinya terkait tragedi Kanjuruhan Malang.

Menurut TGIPF, rekaman CCTV di Kanjuruhan yang dihapus yaitu dari CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan.

Rekaman CCTV yang hilang tersebut dengan durasi cukup panjang mencapai 3 jam 21 menit.

Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan dihapus tersebut cukup menyulitkan tim TGIPF dalam melakukan pengusutan tragedy Kanjuruhan lebih dalam.

Tim TGIPF menyebutkan pada awalnya CCTV merekam pergerakan rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya setelah pertandingan melawan Arema.

“Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby utama dan area parkir,” ungkap TGIPF.

TGIPF menjelaskan, CCTV tersebut hanya memperlihatkan rekaman dengan durasi 1 jam 21 menit sedangkan rekaman dengan durasi 3 jam 21 menit berikutnya hilang.

“Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” sambungnya.

Tak hanya itu, tim TGIPF juga mengatakan bahwa dengan hilangnya durasi rekaman itu menghambat tugas mereka untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Bahkan TGIPF juga mengaku tengah berupaya untuk meminta rekaman lengkap ke Polri.

“Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dan sedang diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri,” jelasnya.

Sebelumnya pihak TGIPF juga telah mengungkap bahwa adanya orang kuat yang mengatur jadwal Arema vs Persebaya.

Menurut Rhenald Kasali salah satu anggota TGIPF bahwa ada orang kuat pengatur jadwal Arema Vs Pesebaya yang berakhir pada tragedir Kajuruhan Malang pada 1 Oktober 2022.

Rhenald menyebutkan bahwa ada orang kuat di balik terjadinya sepak bola kemalaman.

Menurut Rhenald, ada pihak tertentu yang diduga memiliki kekuatan untuk mengatur pertandingan sepak bola Liga 1 2022/2023 Arema vs Persebaya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan