Rani, Kopi, Perempuan yang Merdesa

Sebelumnya, pada 23 September 2022, Rani dengan brand Javahalu Coffe berhasil mengeskpor kopi sebanyak 9,1 ton green bean ke Amerika, Timur Tengah, dan Eropa.

Di balik itu semua, ternyata petani-petani di tempat Rani diberikan pengetahuan yang membuat seorang pengunjung luar negeri bergumam, ‘saya sangat senang sekali disini, bersih dan makan-makan sehat-sehat’,” ungkapnya

Rani memberikan pengetahuan tanpa ingin atau bahkan terbesit di dalam dirinya untuk menghakimi, “Kendati di desa banyak yang berpendidikan rendah, apakah elok kita mempermalukan mereka?” tegasnya.

Ia pun selalu memberikan job desk masing-masing pada pekerja di tempatnya, “Untuk itu kami memberikan job desk sesuai keinginannya, kalau yang pinter ngomong sedikit-sedikit belajar bahasa Inggris sekedar percakapan nyapa misalnya. Yang gak mau tampil, maka harus memasak enak,” ungkapnya.

Tentu hal tersebut tidaklah bisa berjalan instan, bahkan dalam urusan kebersihan pun Rani sangat menekankan perilaku disiplin. Pasalnya, banyak tamu yang berkunjung dari luar kota bahkan mancanegara.

“Tapi hal itu untuk kebaikan mereka, dan tentu diikutin oleh mereka di rumahnya masing-masing. Seperti contoh misalnya, WC sebagai ruang yang sangat privat, tentu kenyamanan itu sangat diperlukan,” kata Rani.

Saat ini, perempuan lulusan Universitas Pasudan jurusan Hubungan Internasional angkatan 97 itu mengadakan kelas pelatihan di Coffelabs di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. “Saat ini kami juga mengadakan kelas untuk pemuda-pemudi di Bandung Barat yang tertarik pada bisnis kopi,” ungkapnya.

Itulah Rani, sosok perempuan yang menjunjung prinsip hidup seorang Kartini dalam dirinya. Besar cita-citanya diwujudkan dalam aksi nyata. Memajukan perempuan di Kecamatan Gununghalu dan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.

Barangkali kita perlu bangkit, perempuan bukan sekedar kasur, sumur, dan dapur. Tapi perempuan bisa berdaya, berdiri serta berdikari lewat aksi nyata. Di Hari Perempuan Desa Sedunia yang jatuh pada tanggal 15 Oktober yang lalu, selaras dengan perkataan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, “Perempuan desa menentukan masa depan desa,”.

Salah satunya Rani yang membuktikan dengan Kopi yang ditanam dengan cinta, seperti kasih Ibu untuk semesta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan