Ridwan Kamil: Bangga, Kopi Asal Cikajang Garut Kini Diekspor ke Belanda

GARUTGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  mengatakan keberadaan Kopi dari Cikajang Garut, saat ini bisa dinikmati di negeri Belanda.

Hal ini seiring dengan ekspor Kopi yang dilepas Gubenur Jabar Ridwan Kamil ke negeri Kincir Angin dengan total nilai ekspor sebesar Rp 4 Miliar.

Kopi Cikajang yang berasal dari Desa Mekarsari, Cikajang, Kabupaten Garut itu, merupakan produk hasil binaan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Astra Internasional Tbk.

Kang Emil sapaan akrab—Gubenur Jawa Barat—mengatakan,  ekspor ini merupakan sebagai salah satu cara menaklukkan dunia lewat komoditas kopi asli dari Jawa Barat.

Ke depan tidak hanya produk mentahan kopi yang di ekspor, akan tetapi Ridwan Kamil  menginginkan agar kopi Jabar bisa mendunia lewat keberadaan kafe-kafe.

“Jadi kita harus menaklukkan dunia dengan kopi-kopi kita, baik ekspor mentah, maupun lahir kafe-kafe seperti Starbuck milik Jabar di seluruh dunia.,’’katanya.

Ridwan Kamil mengataan, pihaknya  saat ini tengah menjajaki kerjasama untuk mendirikan kafe-kafe di luar negeri khususnya negera-negara di Eropa.

‘’Ini sedang persiapan di Belanda dan Swiss. Jadi suatu hari saya yakin ini akan segera terwujud,” katanya.

Ridwan Kamil menyebutkan, sejauh ini untuk Kopi Jawa Barat sudah di ekspor ke berbagai negara.

Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Kementerian Perdagangan Tahun 2020 dan 2021, total nilai ekspor kopi Jawa Barat mencapai 16 juta dolar AS atau sekitar Rp 200 miliar.

Beberapa negara sudah menikmati kopi asal Jabar seperti  Rusia, Singapura, Belanda, Jerman, Inggris, Taiwan, Australia, dan Arab Saudi.

Ke depan Jabar akan terus mencari pasar ekspor kopi yang baru ke negara-negara lain. Khususnya wilayah eropa timur yang terkenal dengan cuaca dinginnya.

Ada beberapa alasan mengapa dirinya optimistis kopi asal Jawa Barat bisa mendunia. Pertama, Jabar merupakan salah satu daerah penghasil kopi pertama di Indonesia.

Menurutnya, berdasarkan sejarah kopi di Indonesia itu ada di Jawa Barat. Kopi dibawa oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk dikebangkan di wilayah perkebunan Gunung Malabar.

Malabar itu sebenarnya nama tempat di India. Namun oleh Pemerintah Kolonial dijadikan nama gunung di Indonesia, maka lahirlah Gunung Malabar,” kata pria yang kerap disapa Kang Emil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan