“Cuaca ekstrem lumayan panjang, puncaknya itu menurut BMKG dari bulan November sampai Januari. Jadi di antara bulan itu kurangi lah kegiatan outdoor,
yang di bantaran sungai sebaiknya mengungsi dulu, sebenernya dengan mereka berada di bantaran sungai itu sudah melakukan siaga sebenarnya,” tungkasnya
Sementara itu, Sekertaris KPAD Kabupaten Bogor Erwin Suriana prihatin dengan adanya peristiwa korban yang terseret air sungai di wilayah Kabupaten Bogor. Dirinya pun menyarankan agar pihak sekolah tidak melakukan kegiatan di luar ruangan dan pengawasan orang tua terhadap anak ditingkatkan lagi mengingat cuaca ekstrem masih terjadi.
“Saya prihatin adanya musibah ini, karenanya kedepan para pembimbing tidak lagi mengadakan kegiatan di luar dengan lokasi rawan bencana atau anak bisa tersesat apalagi dapat membahayakan keselamatan anak-anak, “ucap Erwin.
Termasuk kata Erwin, Orang tua wajib mengingatkan anaknya agar tidak bermain disungai serta mengetahui keberadaan anak ketika pulang ke rumah.
“Justru yang perlu dibangkitkan jika bermain di alam adalah hal hal bersifat edukatif misalnya, memancing di kolam ikan, atau di taman-taman kota,”bebernya
Kejadian ini lanjut Erwin menjadi pelajaran paling berharga bagi semua kalangan dunia pendidikan dan orang tua.
” Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban semoga kejadian seperti ini tidak lagi terjadi,” pungkasnya.*** (SFR)