SMPN 16 Bandung Diduga Terlibat Politik Praktis? Ini Sanksi Disdik

BANDUNG – Kepala Disdik Bandung Hikmat Ginanjar sangat menyesalkan sikap Kepala SMPN 16 Bandung yang diduga terlibat politik praktis. Sebalumnya Kepala SMPN 16 Bandung mengundang orang tua siswa untuk menghadiri Sosialisasi dan Diskusi Program Indonesia Pintar yang digelar olah salah-satu partai politik.

Hikmat meyakini kegiatan yang melibatkan orang tua itu telah mencederai integritas Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan SMPN 16 Bandung.

“Saya menyesalkan hal ini terjadi, tentu ASN tidak boleh terlibat kegiatan-kegiatan para pemangku kepentingan. Hal ini telah kami sampaikan saat sosialisai Program Indonesia Pintar (PIP) di Hotel Atlantik,” kata Hikmat dalam rilisnya Humas Pemkot Bandung, Sabtu 8 Oktober 2022.

Hikmat telah memberikan teguran kepada Kepala Sekolah SMPN 16 Bandung. Sementara dugaan pelanggaran akan proses sesuai peraturan perundangan-undangan. Ini juga sekaligus sebagai pembelajaran bagi seluruh ASN di lingkungan Pendidikan agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini.

Hikmat menyampaikan, pihaknya telah menyosialisasikan pengelolaan Program Indonesia Pintar PIP di Kota Bandung, pada 14 hingga 15 September 2022 lalu. Pada acara tersebut disosialisasikan tentang Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudaayaan dan Riset Teknologi Nomor 14 tahun 2022.

“Sosialisasi kami lakukan, termasuk saya dan jajaran mengingatkan dan memberikan penguatan kepada para Kepala Sekolah untuk dapat melaksanakan Program Indonesia Pintar ini sesuai dengan ketentuan,” tutur Hikmat.

Disdik Kota Bandung telah meminta keterangan Kepala SMP 16 Bandung. dan mengakui mengenai hal tersebut. SMPN 16 Bandung mengklaim bahwa sosialisasi dilakukan dalam upaya memudahkan orang tua untuk lebih memahami tata cara pencairan bantuan. Mengingat ada beberapa orang tua siswa kebingungan.

Tujuan sosialisasi hanya ingin membantu orang tua siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan. Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan di luar sekolah karena ruangan sekolah yang biasa dipakai untuk pertemuan sedang direhabilitasi.  Atapnya sudah dibongkar sehingga saat hujan aulanya banjir.

Kepala Sekolah SMPN 16 meminta maaf atas kelalaiannya sebagai ASN. Ia akan menerima segala konsekuensinya dan siap menindaklanjuti proses selanjutnya. (rls)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan