JAKARTA – Data korban meninggal supporter Arema atau Aremania terbaru versi Dinkes Kabupaten Malang sebanyak 130 orang. Sebanyak 33 orang diantaranya adalah anak-anak di bawah umur.
Korban anak-anak di bawah umur dari Aremania yang meninggal ini merupakan pelajar dari Kota dan Kabupaten Malang. Mereka menjadi korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu malam, 30 September 2022.
Kadis Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, menyebutkan, Aremania korban meninggal di laga Arema FC vs Persebaya mencapai 130 orang.
Kemudian untuk korban luka-luka bertambah dari 180 orang menjadi 191 orang.
Sementara Kepala BPBD Kota Malang Alie Mulyanto mencatat ada 34 warga Kota Malang yang dinyatakan meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.
Mayoritas masih di bawah umur. Miris, sebagian dari mereka berstatus pelajar.
”Ini masih kami data terus tiap jam. Bisa jadi (jumlah korban) bertambah,” kata Alie pada Minggu (2/10).
Presiden Terima Laporan 129 Orang
Melalui You Tube Sekretariat Presiden, Jokowi memberikan pernyataan soal Tragedi Kanjuruhan Malang dimana hingga Minggu siang 129 orang meninggal dan 180 orang dirawat di RS.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang, saudara-saudara kita di tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,” kata Jokowi di Youtube Setpres, Minggu (2/10).
33 Orang Anak di Bawah Umur
Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat ada 33 anak yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan Malang.
Mirisnya usia korban berada di kisaran antara 4 tahun hingga 17 tahun. Dan mayoritas masih pelajar.
Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar seperti dilansir Antara, Senin (3/10/2022) memberikan rincian korban meninggal anak-anak dari kerusuhan suporter Arema dengan petugas keamanan ini.
Dari 33 anak-anak yang meninggal, sebanyak 8 orang merupakan anak perempuan dan 25 anak laki-laki.
Jumlah 33 anak-anak tersebut merupakan bagian dari 125 korban meninggal dunia versi polisi.
“Kami masih terus melengkapi datanya,” kata Nahar soal data meninggal suporter Arema ini. (pojoksatu-red)