Pembangkit Tenaga Listrik Air (PLTA) Terbesar di Indonesia Memasuki Tahap Konstruksi

JabarEkspres.com, KAB. BANDUNG BARAT – Proyek pembangunan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan Pumped Stroge (UPCS) dibuka secara resmi pada Kamis, 22 September 2022.

Pembangunan PLTA Cisokan ini mulai dikerjakan tahun ini. Pembangunan bendungan di area paling ujung ditargetkan selesai dan bisa mulai beroperasi tahun 2027 mendatang setelah usai membangun jalan akses.

PLTA berteknologi Pumped Storage pertama di Indonesia saat ini memasuki tahap konstruksi.

Pada acara Groundbreaking PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4×260 MW yang dilaksanakan di lokasi pembangunan PLTA ini, sejumlah pejabat mulai dari tingkat nasional hingga tingkat daerah pun turut hadir, secara simbolis ditandai dengan pengoperasian alat berat.

Executive Vice President Konstruksi Jawa, Madura, Bali, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Ratnasari Sjamsuddin menyebutkan, PLTA Upper Cisokan ini memanfaatkan sumber daya air dari sungai Cisokan yang merupakan anak Sungai Citarum.

“Hari ini kita melaksanakan groundbreaking pembangunan PLTA Upper Cisokan.  PLTA ini dibangun dengan kapasitas (listrik) 1040 mega watt, yang akan menjadi baterai raksasanya Jawa-Bali,” kata Ratna usai membuka upacara dimulainya pembangunan PLTA Upper Cisokan di Bandung Barat, Kamis, 22 September 2022.

Proyek Pembangunan ini  sudah dimulai sekitar tiga tahun lebih. Pembangunan ini menuntaskan beberapa sarana dan prasarana penunjang pembangunan PLTA Upper Cisokan seperti akses jalan dan Kantor Proyek PLTA UCPS.

“Desa-desa yang terdampak sudah kami mitigasi, (proyek) ini sebenarnya sudah berjalan lebih dari tiga tahun yang lalu,” ucap Ratna.

Sejauh ini PLN, menurut Ratna, sudah menuntaskan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di desa-desa yang terdampak PLTA Upper Cisokan.

“Tahap awal kita melakukan perencanaan terkait sosial responsibility dan dampak-dampak yang terjadi apabila kita membangun PLTA Upper Cisokan ini. Jadi, semuanya memang sudah dimitigasi,” jelas Ratna.

Proyek ini mendapatkan pinjaman pendanaan dari Internasional Bank For Reconstruction (IBRD) bagian dari World Bank dan Asian Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan anggaran sekitar Rp8 triliun untuk pembangunan PLTA Upper Cisokan dengan daya tampung listrik 1040 mega watt.

“Jadi untuk pendanaan projek ini kita mendapat bantuan loan dari World Bank dan AIIB selain dari PLN sebagai pendampingnya,” tutur Ratna.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan