Pembongkaran Rumah Warga Maleer Bandung Oleh Satgas Citarum Harum Ditunda

JabarEkspres.com, BANDUNG – Warga terdampak pembongkaran oleh Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, tak dapat kompensasi.

Ketua RW02 Kelurahan Maleer, Endang Sanusi menyampaikan, tak sedikit warga yang merasa dirugikan atas pembongkaran yang terjadi.

“Masyarakat ada yang senang dan tidak senang itu wajar, karena mereka merasa terdzolimi begitu, tapi mau bagaimana soalnya itu tanah pemerintah,” kata Endang kepada Jabar Ekspres belum lama ini.

Dia mengaku, karena pembongkaran tersebut, sempat mendengar kabar burung bahwa RW tidak pro masyarakat, padahal menurutnya para RW peduli pada warganya.

“Saya sebagai RW tetap akan terus membantu, bagaimana pun itu warga saya,” ujarnya.

Endang menerangkan, karena pembongkaran merupakan hak dan kewenangan pemerintah, maka masyarakat harus mengikuti kebijakan.

Kuasa Hukum Warga Dago Elos, Harold Aron (baju batik) saat menjelaskan hasil pertemuan bersama Polda Jabar membedah kasus lahan. (Foto: Yanuar Baswata/Jabar Ekspres)

Akan tetapi, menurutnya, pemerintah baiknya memberikan kepedulian atas dasar kemanusiaan melalui uang kerohiman atau diberikan hunian dengan cara dilokalisir.

“Di Rancacili, Cinambo ada rumah susun tapi sudah penuh. Kalau ada (yang kosong) mereka (warga terdampak) bisa tinggal paling lama itu tiga bulan,” ucapnya.

Disampaikan Endang, meski hanya bisa menghuni selama tiga bulan di rumah susun, warga jarang ada yang bersedia tinggal.

“Menurut mereka malah makin ribet soalnya bawa-bawa barang, lebih pilih langsung cari kontrakan daripada ke rusun,” imbuhnya.

Endang menjelaskan, melihat kondisi mulai terkendalinya Covid-19, maka sektor ekonomi masyarakat masih belum bisa dikatakan stabil.

Dia melanjutkan, ditambah dengan naiknya Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), maka kondisi masyarakat saat ini tergolong sangat kesulitan.

“Maka betapa sakitnya, terbayang mereka yang terdampak itu, walau dia tinggalnya tidak legal tapi tetap pasti sakit hati,” jelasnya.

Endang menerangkan, sebagai upaya kepedulian dan itikad baik, dia melalui Forum Ketua RW Kelurahan Maleer meminta agar pembongkaran ditunda.

“Kemarin ada ikhtiar dari Forum RW tingkat kelurahan, kecamatan sampai tingkat Kota Bandung, sekarang pembongkaran ditunda sampai bulan depan,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan