Geger, Bullying Anak SLB Oleh 3 Pelajar SMA di Cirebon, Ridwan Kamil Turun Tangan

JABAREKSPRES.COM – Kasus Bullying anak sekolah kembali terjadi, kali ini korbannya merupakan siswa SLB (sekolah Luar Biasa) yang berada di Cirebon.

Kasus bullying itu terungkap berkat adanya video yang kini viral di media sosial. Dalam video tersebut, siswa SLB yang berkebutuhan khusus dianiaya oleh siswa SMA di sebuah areal persawahan Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.

Siswa SLB yang diketahui bernama Zaki itu, tetap dianiaya oleh seorang siswa SMA meski dirinya sudah menangis histeris. Siswa yang menggunakan seragam SMA itu menganiaya dengan menggunakan kakinya dan ditempelkan di punggung Zaki.

Sembari merokok, tindakan tersebut dilakukan berulang-ulang. Sementara Zaki terus menangis. Tidak berhenti di situ, pelaku menaiki pundak Zaki dan menginjak dengan kedua kakinya.

Belum diketahui kapan peristiwa tersebut terjadi. Walaupun korban menangis, pelaku tetap menganiaya korban dengan sadis bahkan terlihat tertawa senang.

Kasus bullying anak berkebutuhan langusng mendapat tanggapan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Kang Emil mengaku prihatin dengan adanya kejadian perundungan tersebut. Apalagi korbannya adalah siswa disabilitas atau berkebutuhan khusus.

“Tidak boleh ada bully di lingkungan kita,” kata Kang Emil.

Kang Emil bahkan akan mengirimkan tim pendampingan psikolog untuk korban. Tim dari Jabar Quick Respons juga sudah terhubung dengan redaksi radarcirebon.com (grup Jabarekspres.com) untuk memfasilitasi kepada keluarga korban.

Dalam unggahannya di media sosial, Kang Emil menegaskan, kepada kaum disabilitas, seharusnya justru lebih dipahami dan disayangi. Sebab, pada dasarnya setiap manusia memiliki keunikan dalam eksistensi kehidupannya.

“Yang harus lebih kita pahami dan kita sayangi. Setiap kita adalah unik dalam eksistensi hidupnya,” tandas Kang Emil.

Tidak hanya itu, Kang Emil mengabarkan bahwa salah satu dari 3 pelaku bully atau perundungan tersebut sudah ditangkap dan diperiksa di Polresta Cirebon.

Sementara pendampingan mental juga sudah kami arahkan kepada tim psikolog Jabar Quick Response.

“Untuk anak-anakku di sekolah, mari selalu saling menyayangi sesama manusia. Perlakukan teman kita seperti kita ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain,” katanya.

Tinggalkan Balasan