BANDUNG – Ribuan buruh menggelar aksi demonstrasi depan Kantor Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate berlangsung ricuh.
Massa buruh menerobos tempat dan berhasil merobohkan pagar-pagar yang terpasang.
Dari pantauan Jabar ekspres di lokasi, terlihat para buruh berada di garis depan secara kompak menggoyangkan pagar di depan kantor Gubernur Jawa Barat.
Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama setelah beberapa massa buruh dan petugas keamanan berhasil menenangkan massa aksi yang ricuh.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya telah menerjunkan ribuan personel untuk mengamankan aksi para buruh.
“Kita siap mengamankan dan mengawal unras (unjuk rasa) demgan pola persuasif. Dan pengamanan dilaksanakan oleh satuan kewilayahan atau polres masing-masing,” ucap Kombes Tompo saat dikonfirmasi, Rabu (21/9).
Diketahui, pada aksi demonstrasi kali ini, para buruh akan menyuarakan 4 tuntutan kepada pemerintah kota dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Selain kenaikan harga BBM, Ketua umum konvederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa barat, Roy Jinto Ferianto mengatakan, pembatalan pengesahan Undangan-undang cipta kerja hingga merevisi Upah Minimum Kerja (UMK) 2022 akan disurakan juga.
“Ada 4 poin yang kita minta, yang pertama adalah penolak harga BBM. Kedua, penolakan Undang-undang cipta kerja. Ketiga, meminta gubernur Jabar (Ridwan Kamil) merevisi UMK (Upah Minimum Kerja) tahun 2022. Karena di tahun 2022 tidak naik, dan dengan adanya kenaikan BBM ini tentu harus ada penyesuaian kenaikan upah. Dan yang keempat adalah tentang kenaikan UMK tahun 2023,” ucap Roy di lokasi aksi.