Ketua DPD Partai Golkar Jabar Akui Bansos Tak Tepat Sasaran, Desak Kemensos Lakukan Ini

JabarEkspres.com, BANDUNG – Keputusan pemerintah dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sampai sekarang masih menjadi perhatian, bahkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat soroti kebijakan tersebut.

Ketua DPD Partai Golkar Jabar, TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, meski pemerintah mengambil langkah pengalihan subsidi BBM untuk bantuan sosial, penyakurannya harus tepat sasaran.

“BLT (Bantuan Langsung Tunai) BBM, untuk mengurangi dampak kenaikan BBM ini, kami di komisi 8 meminta kepada Kementerian Sosial, bantuan harus betul-betul sampai pada masyarakat yang membutuhkan,” kata Ace kepada Jabar Ekspres belum lama ini

Dia menerangkan, melihat kondisi di lapangan masih terdapat penyaluran bansos yang tak tepat sasaran, disebabkan karena datanya yang tidak akurat.

“Dalam konteks pendistribusian bantuan masih ditemukan inclusion error dan exclusion error,” terangnya.

Ace menjelaskan, maksud dari inclusion error adalah individu yang tidak berhak mendapat bantuan namun masuk sebagai kategori penerima bantuan.

Dia melanjutkan, exclusion error yakni individu yang seharusnya mendapat bantuan justru tidak tercatat sebagai penerima bantuan.

“Bahkan ada yang sudah meninggal tapi masih terdaftar sebagai penerima bantuan sosial yang ada dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),” jelasnya.

Oleh sebab itu, Ace menegaskan, melihat tekanan ekonomi global dan kenaikan harga BBM, masyarakat pasti mengalami dampak yang cukup serius.

“Kami mendesak kepada Kementerian Sosial untuk melakukan pemutakhiran data,” tegasnya.

Menurutnya, data penerima bantuan pada DTKS seharusnya dinamis bukan sifatnya statis, alias bisa berubah-ubah tidak tetap jumlahnya.

“Maka saya kira yang harus dilakukan Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Daerah adalah memastikan pemutakhiran data terhadap penerima bansos,” ucapnya.

“Sayang kalau mengalihkan subsidi BBM ke dalam bansos tapi tidak tepat sasaran,” tambah Ace.

Dia menuturkan, apabila pemutakhiran data tidak dilakukan, akhirnya upaya untuk mengurangi dampak dari naiknya harga BBM tak berefek apapun, sehingga kesejahteraan masyarakat tidak tercapai.

Ace berharap, efek dari kenaikan harga BBM dapat diminimalisir pemerintah baik melalui bantuan atau kebijakan lain, sehingga dampaknya tidak terlalu besar bagi perekonomian masyarakat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan