Airlangga Hartarto Terima Kunjungan Prabowo Subianto untuk Bicarakan Ketahanan Pangan

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kujungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mendiskusikan perkembangan isu global saat ini.

Petemuan penuh keakraban itu, membicarakan mengenai perkembangan situasi nasional. Khususnya untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional.

Menko Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan ini hanya untuk menjalin sinergitas antar kementerian untuk menghadapi situasi global yang masih belum ada kepastian.

Bersama, Prabowo Subianto, Airlangga berdiskusi mengenai perkembangan konflik antar Rusia dan Ukrania yang berdampak pada krisis pangan, energi dan keuangan.

‘’Saya menyambut baik kunjungan dari sahabat Saya, Bapak Prabowo Subianto, untuk membahas berbagai isu penting dan strategis di tingkat global,’’ kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Selasa, (20/9).

Menurutnya, dalam rapat terbatas lalu, Presiden Joko Widodo meminta kepada kementerian pertahanan untuk turut berpartisipasi untuk melakukan program ketahanan pangan dan transisi energi.

Menurutnya, kedua program tersebut membutuhkan sinergitas antar kementerian agar target yang dicapai dapat terpenuhi.

Kementerian pertahanan bersama TNI akan membantu program ketahanan pangan dengan tujuan untuk meningkatkan produkstifitas pertanian dan mengurangi ketergantungan impor produk pertanian.

Presiden juga meminta agar ketersediaan pangan tetap terjaga dengan baik dan dapat terjangkau oleh rakyat Indonesia.

‘’Harga berbagai komoditas terjaga, seperti kedelai, cabai dan bawang merah agar bisa tetap terjaga sampai akhir tahun 2022,’’ ujar Airlangga Hartarto.

Agar tidak tergantung dengan kedelai Impor, Pemerintah sudah merancanakan untuk melakukan perluas lahan tanam kedelai seluar  2 juta  hektar secara bertahap.

Berdasarkan tingkat kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 2,4 juta ton, pemerintah menginginkan pasokan kedelai harus berasal dari para petani dan bukan lagi dari impor.

Untuk itu, pemerintah juga akan mendorong dengan menyediakan bibit unggul kedelai dengan alokasi anggaran sebesar Rp 400 miliar.

Unbtuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan, Presiden Jokowi juga telah menunjuk Kementerian Pertahanan untuk turut membantu program food estate atau lumbung pangan nasional.

Program food estate Kemhan ini berada di Kalimantan Tengah. Lahan food estate ditanami singkong yang tentunya dapat diolah menjadi tepung, mie hingga sumber energi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan