Ratu Wushu

 

Hari Triatmojo

Hinaan pada si mulia, menambah kemuliaannya. Hinaan pada si hina, mengurangi kehinaannya. Adapun si Penghina, ia akan tetap menjadi rendah. Diskursus perbedaan tafsir sudah berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun… Para ahli ilmu saling menghargai perbedaan pandangan, dan beradu argumen dengan cara yang cerdas dan berintegritas. Teko hanya mengeluarkan isi yang ada di dalam teko tsb. Hal ini menunjukkan bahwa isi kepala si penghujat isi nya memang hanya hal-hal rendah

 

Pryadi Satriana

“Kok bisa ya ‘pemikiran pagan ttg bidadari surga’ masuk ke Al-Qur’an,” katanyi, seorang Ibu yg lama tinggal di Singapura, anaknya pun lahir & lulus kuliah di Singapura. Th ’80-an ia murid saya di Smanti Malang. Th ’90-an saya ‘kebetulan’ mengajarnyi lagi. TOEFL. Saat ia jadi dosen Planologi di Malang, sebelum bermukim di Singapura. Saya jawab,”Dalam literatur agama2 samawi pra-Islam, ndhak ada pandangan kayak gitu.” Yesus (Isa) pernah ditanya,”Perempuan ini pernah menikah dg tujuh orang laki2. Semuanya telah meninggal. Siapa yg akan menjadi suaminya di surga?” Jawab Yesus,”Di surga tidak ada yg ‘kawin’ & ‘dikawinkan’ (spt di dunia).” Disimpulkan: istilah ‘suami-isteri’, ‘anak-cucu’ hanya ada di dunia yg ‘terikat dg waktu’. Di surga, yang ‘timeless’ (‘tidak ada waktu’, kekal), semua itu ndhak ada. Juga istilah ‘pria-wanita’. Dalam Taurat disebutkan,”God created man in his own image, in the image of God he created him; male and female he created them” (Genesis 1: 27). Perhatikan: Allah menciptakan Adam, laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka. Perhatikan bahwa ‘Adam’ disebut ‘mereka’. Yang diciptakan hanyalah Adam, namun kemudian ada ‘laki2’ & ‘perempuan’. Disebut ‘perempuan’ (woman) karena ‘diambil dari’ (taken out from) ‘laki2’ (man). Taurat mengajarkan bahwa manusia ‘berasal dari debu tanah dan kembali menjadi debu tanah’, yg abadi adalah ‘jiwa’. Jiwa disebut ‘binasa’ saat ‘tidak bisa kembali ke hadirat Allah’. Di ‘surga’ berarti ‘ada di hadirat Allah’. (bersambung)

 

Rihlatul Ulfa

Tinggalkan Balasan