Beras Manja

 

alasroban

Oknum dalam kepolisian, Oknum dalam pejabat pemerintahan. Itu terasa biasa di telinga kita. Tapi oknum dalam preman wkwkwkwk. Kuping rasanya gatel seperti di sogrok tugu pahlawan wkwkwk. Mudah-mudahan para preman tidak membaca disway pagi ini. Jadi sadar mereka selama puluhan tahun di bohongi sang jendral. 😀

 

AnalisAsalAsalan

The real boss uses no pedal! Hahahahaha.

 

daryanto warjono

Sudah lama tidak naik bus. Memang sekarang banyak bus baru dan bagus2. Orang kecil memang sekarang punya selera yang bagus, itu semua karena Android. Dulu orang tidak kenal macem2. Sejak zaman android orang kota maupun desa, pengetahuannya sama. Yang beda cuma nasibnya.

 

Wawan Wibowo

Pikiran saya mengajak untuk move on melupakan kenaikan harga BBM,tapi kok ya dompet saya memveto usul pikiran saya itu,mungkin karena pengeluaran untuk beli BBM naik drastis sebesar 30% dalam satu bulan,sementara saya termasuk golongan yang tidak dapat BLT tapi juga tidak dapat kenaikan gaji,hahaha

 

A fa

Wuih jadi ingat dulu tahun 90 an sering juga naik bus Lorena Sumatra-Jawa. Diperjalanan malah lebih banyak duduk di bilik merokok daripada kursi penumpang. Gara gara BBM naik CHD hari ini bisa cerita tentang bus yah.

Suharyanto

Mantan preman Bakauheni yg baca tulisan pagi ini pasti geli sendiri… Kena prank nama SAN

 

EVMF

Selamat pagi Oom Budi Utomo, by the way baca bukunya belum tuntas ya Oom… (senang bisa ngelédék Oom Budi) wkwkwkwkwk… peace Oom Budi ✌️ hanya bergurau. Justru Rusia yang paling banyak memiliki senjata nuklir. Senjata nuklir USA+EU masih kalah jumlah dibanding Rusia. Data kepemilikan nuklir menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) tahun 2021 : 1. Rusia : 6.255 2. Amerika Serikat : 5.550 3. China : 350 4. Pakistan : 165 5. India : 156 6. Inggris : 105 7. Israel : 90 8. Korea Utara : 40-50 9. Prancis : 10 Kemudian mengenai 槍桿子裡面出政權 Qiānggǎnzi lǐmiàn chū zhèngquán (Political power grows out of the barrel of a gun) Quotes tersebut dikenal pada masa revolusi Tiongkok, pertama kali diucapkan oleh Máo Zédōng 7 Agustus 1927.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan