Rekomendasi 5 Film Tentang Kemerdekaan Indonesia

Jabarekspres.com – Merdeka! Film kemerdekaan Indonesia memang selalu menjadi hal yang perlu kita tonton untuk mengenang perjuangan dahulu.

Terkadang film tentang kemerdekaan selalu identic dengan perjuangan rakyat Indonesia waktu melawan penjajahan. film perjuangan selalu memiliki nilai yang moral yang tinggi agar kita selalu mencintai tanah air, untuk kamu yang ingin menonton film tentang kemrdekaan mari simak artikel di bawah ini.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Tentang Fashion Terbaik

1. Perburuan (2019)

Perburuan berlatar tentang kegagalan Tentara Pembela Dalam Negeri Indonesia (PETA) dalam memerangi kekejaman tentara Jepang. Dalam film perburuan, komando PETA Haldo yang diperankan oleh Adipati Dolken terluka dan dianggap  musuh negara. Film ini diadaptasi dari novel dari karya Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang serupa

2.Merah Putih (2009)

Merah Putih adalah salah satu film  Indonesia yang paling terkenal. Merah Putih adalah salah satu film drama sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 dan merupakan bagian pertama dari seri film “Trilogi Merdeka”, trilogi film pertarungan pertama di Indonesia.

3.Darah Garuda (2010)

Disandingkan dengan pendahulunya, film kedua dari trilogi Merah Putih yang sekarang diberi judul “Darah Garuda” ini jelas terdengar lebih lantang ketika berteriak “merdeka” dalam artian berjuang lebih keras demi memenuhi harapan penonton akan sebuah sekuel. Berbicara soal “merdeka” saya jadi bertanya-tanya sendiri, sudah berapa lama kita tidak disuguhkan aksi patriotisme lewat film-film bertema perang kemerdekaan? judul-judul seperti “Pasukan Berani Mati” (1982), “Serangan Fajar” (1981), “Soerabaia 45” (1990), “Naga Bonar” (1987), dan “Tjoet Nja’ Dhien” (1988), menyadarkan saya begitu banyaknya kisah perjuangan yang difilmkan bertebaran di era tahun 80-90an.

4.Sang Pencerah (2010)

Berdasarkan kisah nyata, Sang pencerah bercerita tentang perjuangan Ahmad Dhalan mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah pada abad ke-19. Sang Pencerahan menceritakan kisah seorang Darwis yang pergi berziarah dan belajar  Islam. Sekembalinya dari Mekah. Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dhalan (Lukman Sardi) dan mulai mengajar Islam, membuka sekolah dan membangun masjid. Melihat pergerakan Dahlan, muncul penolakan dari masyarakat, yang meyakini Dahlan menyebarkan ajaran sesat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan