“Harapan kita ketika tadi RSUD jadi rumah sakit rujukan regional, RSUD Kota Bogor juga membantu untuk masyarakat kurang mampu,” pintanya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, berharap dengan adanya pengawasan dari komisi III, dapat mengoptimalkan proses pengerjaan.
“Kami ada dua kegiatan Blok I dan IV, untuk tahapan awal ini masih deviasi positif. Kami akan coba menekankan untuk penambahan tenaga kerja sesuai dengan perjalanan kebutuhan pekerjaan melibatkan warga Kota Bogor,” sebutnya.
Untuk progres pembangunan Blok 1 sendiri hingga saat ini mencapai tujuh persen, sedangkan blok 4 di angka 2,7 persen. Namun pihaknya kembali menginginkan kedua kegiatan selesai sesuai dengan batas waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dalam kontrak.
“Saya ingin dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Cara atau strategi arahan komisi III untuk menambah waktu kerja sampai jam 12 malam dan hal ini juga untuk mengantisipasi karena curah hujan yang tinggi,” pungkasnya.
Diketahui, pembangunan Blok I senilai Rp45,67 miliar bersumber dari bantuan keuangan provinsi Jawa Barat. Dikerjakan oleh PT Cipta Usaha Nusa Gede dengan kontrak per 17 Juni sampai 13 Desember 2022. Blok I ini diperuntukan untuk ruangan IGD, MCU dan rawat jalan.
Sedangkan, pembangunan Blok IV yang menelan biaya Rp35,99 miliar bersumber dari DAK Kemenkes dikerjakan PT Karya Perdana Adya. Blok IV yang akan digunakan untuk instalasi radiologi ini sesuai kontrak dilaksanakan per 22 Juni sampai 18 Desember 2022 atau 180 hari kerja.*** (YUD)
