Oleh: Atjep Amri Wahyudi
Tentu Anda pernah mengalami momen bertemu dengan seseorang di mana orang itu terlebih dahulu menyapa Anda. Namun Anda tidak ingat atau tidak mengenal orang itu sebelum akhirnya orang tadi membuka identitasnya. Ternyata orang itu adalah teman lama ketika duduk di bangku sekolah. Biasanya teman Anda tadi lantas akan ngledekin Anda dengan mengatakan…”Wah, payah lu..Faktor U yaa..”
Tentu pembaca paham bahwa faktor U di atas adalah singkatan dari Faktor Usia” maksudnya adalah karena kita (dianggap) sudah tua lantas jadi pelupa. Namun Anda (maaf, tepatnya : kita) tidak perlu kecewa mendapat bullyan seperti itu, mengapa? Karena ternyata faktor U tidak hanya menyangkut daya ingat namun juga kemampuan fisik seperti kesehatan, kebugaran, daya tahan dan lain-lain.
Contoh yang paling jelas dalam hal ini adalah faktor U yang menimpa mega bintang sepakbola dari Portugal, Cristiano Ronaldo. Media massa seluruh dunia akhir-akhir ini memberitakan CR7 (demikian nama ngetopnya) cukup kerepotan memilih klub sepak bola yang diinginkannya.
Diinginkannya. Kalimat terakhir ini memang demikianlah adanya. Untuk pemain bola pada umumnya, maka klub sepakbola yang memilih pemain sesuai dengan kebutuhan tim termasuk kemampuan keuangan. Namun untuk Ronaldo lain cerita. Ia dengan mudah memilih klub mana yang ia sukai untuk dibela, itupun dengan durasi sesukanya.
Saat ini Ronaldo masih tercatat sebagai pemain Manchester United (MU). Namun karena performa MU musim lalu yang tidak terlalu moncer yakni finish di peringkat 6 alias hanya bermain di kelas Liga Eropa (satu level di bawah Liga Champion) membuat Ronaldo gerah.
Dan ini bisa dipahami karena sejak awal berkiprah di klub besar ia langsung banyak menggondol gelar juara. Di empat klub yang berbeda (Sporting Lisabon, Manchester United, Real Madrid dan Juventus) ia mampu meraih 30 helar juara! Alhasil, baginya tampil di Liga Champion adalah suatu keniscayaan.
Namun satu hal yang -sepertinya- tidak ia perhatikan, apa itu? Faktor U! Saat ini Ronaldo berusia 37 tahun (lahir di Funchal, Portugal 5/2/1985). Produktivitas gol nya memang tidak terlalu menurun jika mengingat usianya yang memasuki senja untuk posisi sebagai pemain depan.