Saat disinggung terkait anggaran, Asep enggan menyebutkan. Ia mengaku anggaran terbilang minim, bahkan peniadaan beberapa aktivitas dan kerja sama dengan berbagai pihak juga dilakukan untuk tetap membuat perayaan hari jadi Kota Bandung berjalan dengan lancar.
“Anggaran sangat sangat minim mengingat kondisi kita belum memungkinkan. Dulu anggaran besar karena ada karnaval, ada pawai kendaraan hias dan lain sebagainya, serta kegiatan-kegiatan misalnya panggung hiburan dan lain lain,” ucapnya.
“Sekarang ditekan dulu yang bersifat menimbulkan kerumunan dan susah dikendalikan. Di hari jadi sekarang kita akan bangun kolaborasi sehingga itu bisa memeriahkan hari jadi Kota Bandung. Karena dari beberapa tahun kita tidak maksimal untuk menganggarkan,” sambung Asep.
Karena anggaran yang dikeluarkan belum tentu terserap kembali, sehingga harus dibatasi. Asep juga mengatakan beberapa event meriah ditiadakkan agar tetap menjaga kewaspadaan masyarakat terkait keberadaan Covid-19.
“Kalau terlalu meriah kan tidak memberi contoh baik kepada masyarakat, pemerintah saja bisa (melakukan event meriah), masa kita tidak bisa. Yang penting kekhidmatan itu tetap, karena kita punya tugas untuk mensosialisasikan dan mengingatkan,” tandasnya.*** (Arv)