Kota Bandung Mulai Vaksin PMK Dosis Kedua, Sasar 100 Ekor Sapi

BANDUNG – Para peternak hewan, khususnya sapi di Kota Bandung bisa bernafas lega. Pasalnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di Kota Bandung (DKPP) tengah melangsungkan vaksin perdana PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dosis kedua yang akan dilakukan di sejumlah titik hari ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, vaksinasi akan diberikan kepada hewan ternak dan dilakukan secara bertahap untuk menekan penyebaran PMK.

“Hewan ternak yang diprioritaskan divaksin, yaitu sapi perah, sapi bibit dan indukan,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (1/8).

“Selain itu, kita menganggarkan biaya dari bantuan tidak terduga untuk memenuhi kebutuhan non vaksin, seperti alat perlindungan diri, sepatu dan alat suntik serta yang lainnya,” tambahnya.

Tak hanya itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Asep Ruspian mengatakan, vaksin dosis kedua PMK di Kota Bandung akan dilaksanakan di tiga titik utama yaitu Cicendo, Babakan Ciparay dan Parakan Muncang.

“Kita baru dapat bantuan 400 dosis, hari ini baru mulai dilaksanakan untuk vaksin yang kedua dimulai dari peternak Ade Anwar yang berlokasi di RT 3, RW 10 Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo. Akan dilaksanakan vaksin kedua untuk yang 10 ekor sapi sama seperti vaksin pertama,” uajrnya saat dihubungi, Senin (1/8).

Asep merencanakan hari ini vaksin bisa menyasar 100 ekor sapi. Sebab, satu botol vaksin memiliki dosis untuk 100 sapi dan tidak boleh melebihi kurun waktu 24 jam sehingga wajib dihabiskan dalam satu hari.

Semua sapi yang berada di Sukaraja, kata dia, berstatus sehat serta tidak ada keluhan sama sekali pasca vaksin PMK pertama. Asep turut memastikan, sapi yang kurang sehat tidak diberikan vaksin terlebih dahulu.

“Ini sasarannya untuk sapi yang berumur panjang. Tidak hanya anaknya sapi, tapi sapi perah juga kan umur panjang. Terus (vaksin menyasar) untuk sapi potong yaitu sapi yang akan digemukan atau sapi yang akan dijual tahun depan,” terang Asep.

Dia mengungkapkan saat ini di Kota Bandung masih terdapat delapan sapi pengidap PMK. Meski begitu, sapi tersebut tengah ditangani dan memiliki indikasi sembuh.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan