Meski Gunakan Format Akustik, Gelaran DCDC Bandung Djangan Berisik Tetap Puaskan Pengunjung

BANDUNG – Udara dingin yang menusuk tulang di Kawasan Bandung Utara berubah seketika saat masuk ke dalam Grun Resto & Bar Bandung, di Jalan Setiabudi, Kota Bandung. Pasalnya, di ruangan itu, dipenuhi ratusan penggemar musik Metal yang tengah menikmati lagu-lagu dari tujuh band Cadas asal Bandung.

Sebenarnya, musik yang ditampilkan band-band tersebut memancing para penonton untuk moshing dan headbang (menggoyangkan badan dan mengangguk-anggukkan kepala mengikuti iramamusik), namun pengunjung tetap rapi duduk di tempatnya masing-masing. Mereka hanya moshing dan headbang tanpa beranjak dari tempat duduknya. Meski memang sesekali mereka berdiri untuk menggerakan tubuh dan kepalanya mengikuti alunan musik keras yang dibawakan.

Hingga akhirnya, Koil tampil menutup pertunjukan. Ratusan pengunjung yang datang dari berbagai daerah itu pun bubar keluar meninggalkan ruangan gelap dengan tetap tertib.
Bagi pertunjukan sebuah konser musik beraliran keras (Metal) mungkin pertunjukan yang digelar bertajuk DCDC Bandung Djangan Berisik ini sangat jauh berbeda. Pasalnya, pertujukan yang biasanya diatas panggung di lapangan luas, namun dalam pertunjukan yang digera Kamis (21/7) malam kali ini digelar di dalam sebuah café dengan format pertunjukannya akustik.

Kendati demikian, Tujuh band cadas asal Kota Bandung, berhasil membuat penonton tetap terhibur dan terbius dalam suasana pertunjukan yang tetap berisik penuh inovasi dan kreativitas dari band-band itu.

Ketujuh Band yang terdiri dari Koil, Forgotten, Rossemary, Turtle’s JR, Nectura, Beside, dan AGC Music School, ternyata tetap bisa menampilkan apa yang terbaik bagi penggemarnya.

Pemilihan tema Djangan Berisik, Tetap Tenang Kita Menang ditangkap oleh DCDC sebagai pihak penyelenggara. Berdasarkan keresahan masyarakat, ditengah masih belum diperbolehkannya ruang konser tanpa pembatasan jumlah penonton, paska pandemi di Kota Bandung.

Perwakilan DCDC Bandung Jangan Berisik Kita Pasti Menang, Agus Danny Hartono mengatakan, keresahan pecinta musik akan pertunjukan tanpa batas penonton, menjadi dasar pemilihan tema dan format pertunjukan akustik.

’’DCDC Bandung Jangan Berisik Kita Pasti Menang, kali ini kita eksekusi untuk menyuarakan suara-suara masyarakat, yang perlu perhatian khusus dari pemerintah. Sehingga kita putuskan pertunjukannya dengan format akustik,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan