Jabarekspres.com, Cicalengka – Warga Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung kini tengah berbahagia.
Bagaimana tidak, jalan bagi warga guna memudahkan aktivitas saat ini tengah dibangun untuk menghubungkan akses ke tiga wilayah RW.
Diketahui, untuk RW02, RW16 dan RW17 di Desa Cikuya, sebelumnya cukup kesulitan dalam beraktivitas sebab minimnya akses jalan bagi masyarakat.
Sebelumnya jika warga hendak beraktivitas di lingkungan desa atau bahkan ke luar dari wilayah, perlu memutari sedikitnya dua kecamatan dengan jarak belasan hingga puluhan kilometer.
“Kalau warga mau beraktivitas harus muter dulu karena akses jalannya gak ada,” kata Kepala Desa Cikuya, Dadan Suganda kepada Jabar Ekspres, Kamis (30/6).
“Masyarakat harus muter dulu untuk beraktivitas, melewati (wilayah) Kecamatan Cikancung dan Kecamatan Rancaekek,” lanjutnya.
Dadan menyampaikan, karena minimnya akses bagi masyarakat, maka pihak Desa Cikuya pun akhirnya membangun jalan penghubung yang menyebrangi area pesawahan guna memudahkan warga dalam beraktivitas.
“Petani kalau mau bertani kasihan harus muter jauh, belum lagi kendaraannya motor harus disimpen di pinggir jalan, khawatir juga dicuri,” ujar Dadan.
Akibat minimnya akses jalan, para petani yang beraktivitas ketika panen tiba terpaksa mengeluarkan banyak biaya karena perlu membayar mitra kerja.
“Bayar buruh panennya, belum lagi bayar ojeg buat angkut hasil panen. Apalagi harus muter jalurnya, otomatis biaya pengeluaran makin tinggi,” ucap Dadan.
“Alhamdulillah sekarang mulai dibangun jalan penghubung namanya Jalan Usaha Tani Ruas Bojong Cipajaran,” tambahnya.
Menariknya, diakui Dadan, pembangunan infrastruktur Jalan Usaha Tani Ruas Bojong Cipajaran itu tidak menggunakan Dana Desa Cikuya, melainkan murni merupakan upaya swadaya gotong royong.
“Pembebasan lahannya itu kita alhamdulillah enggak beli. Kita dapat tanah hibah dari para pemilik lahan, alhamdulillah,” imbuhnya.
Jalan penghubung dengan panjang sekiranya 3,5 kilometer dan lebar mencapai lima meter itu dibangun membentang tepat di tengah area pesawahan.
“Kita lakukan pendekatan kepada para pemilik tanah, komunikasi secara intens sampai akhirnya, alhamdulillah, mereka bersedia membantu dan menghibahkan tanahnya untuk akses jalan warga,” papar Dadan.