SUMEDANG – Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mulai 28 Juni 2022 secara resmi dipindah tugaskan menjadi pimpinan Kantor SAR Lampung.
Kini, Kantor SAR Bandung kini dipimpin oleh Jumaril sebagai penerus atau melanjutkan tugas dan jabatan Deden Ridwansah sebagai Kepala Kantor SAR Bandung.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, puluhan perwakilan organisasi relawan peduli sosial, kemanusiaan hingga kebencanaan di tiap kota dan kabupaten hadir sebagai bentuk perpisahan dengan Deden Ridwansah dalam acara serah terima jabatan kepada Jumaril.
Momen haru sangat terasa, kesedihan para anggota Kantor SAR Bandung terlihat dari raut wajah mereka yang seakan enggan ditinggal pergi oleh sang Kakansar Bandung sebelumnya, Deden Ridwansah.
Sebagian meneteskan air mata, sementara anggota Basarnas Kantor SAR Bandung lainnya terlihat menahan tangis dengan senyuman.
Akan tetapi, mata yang berkaca-kaca dari para anggota berseragam oren itu tak mampu menutupi kesedihan mereka.
Pantulan cahaya matahari dari mata para anggota yang menahan tangis, membuat suasana semakin haru. Genangan air mata terlihat menyelimuti pasukan oren, meski mereka tetap mengguratkan senyuman dalam perpisahannya dengan Deden Ridwansah.
“Saya selama menjabat (Kepala Kantor SAR Bandung) sampai sekarang sangat berterima kasih,” kata Deden saat momen perpisahan dalam acara serah terima jabatan, Selasa (28/6).
“Baik dukungan TNI, POLRI, organisasi masyarakat dan pejabat pemerintahannya sangat luar biasa, sehingga itu dapat meringankan tugas Basarnas,” tambahnya.
Dia menyampaikan, dengan digantinya posisi jabatan Kepala Kantor SAR Bandung oleh Jumaril, Deden berharap wilayah Jawa Barat bisa terus berbenah dan bersiap siaga.
“Sehingga kita bisa mengawal Jabar Juara, Jabar Kahiji (kesatu), terutama dalam search and resque. Karena itu merupakan tugas pokok dan fungsi kami (Basarnas),” ujar Deden.
Harapan Deden kepada Jumaril sebagai Kepala Kantor SAR Bandung yang baru, agar pelatihan dan pembinaan tetap dilakukan.
Tidak hanya bagi anggota Basarnas, namun juga untuk setiap organisasi relawan sebagai potensi SAR di seluruh wilayah Jawa Barat.
“Harus terus dilakukan karena memang beberapa titik di wilayah Jawa Barat ini (tergolong menjadi) daerah rawan bencana,” ucap Deden.