Airlangga Hartarto: Peningkatan Pendanaan dari Negara Donor Disepakati The Global Fund

JAKARTA – Direktur Eksekutif The Global Fund Peter Sands mengadakan peretemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membicarakan berbagai peluang investasi di Indonesia.

Salah satu topik yang dibicarakan adalah menjajaki peluang Kerjasama untuk pembentukan The Global Fund’s 7th Replenishment Conference.

Mendapat tawaran tersebut, Menko Airlangga Hartarto sangat berterimakasi terhadap inisiasi penyelenggaraan acara tersebut.

Untuk diketahui The Global Fund sejauh ini telah membantu Indonesia dalam penanganan Covid-19. Lembaga ini telah memberikan bantuan terhadap 18 labolatorium di Indonesia.

The Global Fund merupakan penyandang dana terbesar di dunia untuk program pencegahan, pengobatan, dan perawatan AIDS, TBC, dan malaria yang berbasis di Jenewa, Swiss.

The Global Fund telah berkontribusi sekitar US$5 miliar untuk penangan pandemi, antara lain untuk tes, treatment, pengadaan oksigen, dan genomic sequencing

‘’Nilai bantuannya US$88 juta yang dialokasikan untuk pengembangan penelitian diberbagai labolatorium di Indonesia,’’ kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat, (24/6).

Sebagai tindak lanjut Kerjasama bersama The Global Fund, Menko Airlangga Hartarto juga menawarkan bentuk kerjasama di bidang digitalisasi.

Menurutnya, Indonesia saat ini sedang melakukan transformasi digital diberbagai bidang. Termasuk digitalisasi di bidang Kesehatan.

Beberapa rencana akan dibangun untuk digitalisasi kesehatan adalah mekanisme pendanaan kesehatan dan transformasi pada unit pelayanan Kesehatan.

The Global Fund juga bermitra dengan COVAX untuk penyediaan vaksin Covid-19. Hingga Juni 2019, The Global Fund telah mengucurkan dana lebih dari US$41,6 miliar untuk mendukung program pendanaan AIDS, TBC, dan malaria.

‘’Khusus Indonesia, The Global Fund telah berkontribusi pada penanganan penyakit TBC yang memerlukan kontribusi dana sekitar US$6,9 miliar,’’ ujarnya.

Menko Airlangga Hartarto mengatakan, berbagai rencana pemerintah Indonesia untuk mengusulkan pendanaan untuk penanganan isu global mendapat respon positif dari Direktur Eksekutif The Global Fund Peter Sands.

Hal ini perlu disiapkan untuk mengantisipasi dan menjaga kemunkinan terjadi pandemi di masa datang.

Untuk kontribusi pendanaan yang dihasilkan negara G20 yang bertindak sebagai donor juga perlu ditingkatkan.

Hal ini sejalan dengan komitmen yang diterima dari pendanaan Financial Intermediary Fund (FIF) G20 yang terkumpul US$1,1 miliar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan