Gubernur Bank Sentral Ajith Nivard Cabraal juga mengatakan bahwa Sri Lanka akan mampu melunasi utangnya “dengan mulus”.
Bantuan ekonomi
Pemerintah Sri Lanka telah mengatakan bahwa mereka memiliki rencana untuk menghadapi Sri Lanka yang diambang bangkrut. Pada 4 Januari, menteri keuangan mengumumkan paket bantuan ekonomi senilai $1,2 miliar.
Langkah-langkah bantuan termasuk tunjangan khusus Rs 5.000 ($ 24) per bulan untuk 1,5 juta pegawai pemerintah, pensiunan dan tentara dengan disabilitas mulai Januari 2022. Juga, petani, yang menghadapi pengurangan panen sekitar 25 hingga 30 persen dalam panen musim, akan ditawarkan subsidi.
India juga memberikan $400 juta ke Sri Lanka di bawah pengaturan pertukaran mata uang SAARC dan penangguhan penyelesaian Asian Clearing Union sebesar $515,2 juta selama dua bulan.
Pihak berwenang Sri Lanka juga sedang mempertimbangkan paket bailout dari Dana Moneter Internasional.
(sumber: firstpost.com)
