Persib Menyayangkan Penyalaan Flare dan Chant Rasis di GBLA Kemarin, Bobotoh Wajib Baca Ini!

Dalam pertandingan kemarin, permainan sempat tertahan karena nyala flare. Padahal, saat itu Maung Bandung sedang mendapatkan momen untuk membalikkan keadaan untuk Bali United.

Usai David Da Silva mencetak gol penyeimbang skor, Maung Bandung kembali menggempur tim lawan. Strategi menyerang anak-anak asuh Robert Alberts mendapatkan momennya.

Sayangnya, pasukan mesti urung. Pertandingan dihentikan selama 15 menit. Asap flare mengganggu jalan pertandingan, mengganggu Pangeran Biru dalam membalikkan keadaan.

“Karena sejatinya, setiap momen di saat pertandingan terhenti, sebuah rencana di dalam permainan pun akan terganggu, termasuk ketika tim Pangeran Biru berusaha untuk membalikkan keadaan atas Bali United,” ungkap klub.

Semua pihak, juga Pangeran Biru, menginginkan permainan yang berjalan aman dan lancar. Para pemain bermain di atas lapangan untuk mencetak kemenangan, sedang para penonton memberikan dukungan positif di sisi lapangan. Dan itu terjadi secara tertib dan nyaman. Begitulah idealnya.

“Karena itu, kami berharap seluruh Bobotoh dapat menaati dan menghormati semua aturan yang telah ditetapkan oleh PSSI dan operator Piala Presiden dan Liga 1, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), agar terciptanya suasana pertandingan yang kondusif, tertib, aman dan nyaman, sehingga menjadi penyemangat kepada para pemain dan juga antar sesama Bobotoh,” tim menyerukan.

Di atas lapangan, bentrokan tidak terhindarkan. Saling jegal. Saling tabrak. Saling hadang. Saling menerjang. Itu adalah hal biasa ketika wasit meniup peluit babak pertama. Namun, itu semua berhenti selepas wasit meniup peluit panjang untuk mengakhiri pertandingan.

“Ketika pertandingan berakhir, seluruh pemain bersikap sportif, tercermin dari sikap saling berjabat tangan dan berpelukan di antara para pemain dan ofisial. Di dalam pertandingan dua tim adalah lawan, tapi setelahnya semua orang adalah kawan,” ungkap Pangeran Biru.***

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan