Jabarekspres.com – Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar yang akan di terapkan pada 2022.
Hal tersebut sebagai usaha untuk memulihkan kembali pembelajaran yang terhalang oleh pandemi. Kurikulum tersebut di berikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan selama 2022-2024.
Kebijakan mengenai kurikulum nasional selanjutnya akan di kaji ulang pada 2024 mendatang berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Kurikulum ini merupakan nama baru dari kurikulum prototipe yang resmi di luncurkan pihak Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
Di ketahui, saat ini sekolah masih boleh memilih kurikulum yang akan di pakai di satuan pendidikan masing-masing. Pilihan kurikulum yang di berikan antara lain Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, serta Kurikulum Merdeka.
Mengenai Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pengembangan dan penerapan dari Kurikulum Darurat yang di luncurkan. Untuk merespon dampak dari pandemi Covid-19.
Pengertian Merdeka Belajar ialah suatu pendekatan yang di lakukan supaya siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang di minati. Adanya pilihan bagi sekolah untuk menggunakan salah satu dari tiga kurikulum tersebut di dasarkan pada:
- Sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah.
- Kebijakan memilih kurikulum di harapkan dapat memperlancar proses perubahan kurikulum nasional. Karena di lakukan secara bertahap. Dapat di katakan bahwa kebijakan memberikan opsi kurikulum sekolah merupakan salah satu upaya manajemen perubahan.
Tujuan dari Kurikulum Merdeka Belajar yakni untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara efektif.
Untuk saat ini, Kurikulum 2013 tetap dapat di gunakan sembari sekolah bersiap untuk memasuki kurikulum baru ini. Setiap satuan pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing.