Masih Diusulkan, 3 Kategori Pengunjung yang Biasa Naik Gratis ke Candi Borobudur

YOGYAKARTA – Pemerintah berencana menaikkan tarif untuk pengunjung yang ingin naik ke atas Candi Borobudur.

Kebijakan itu dibuat untuk membatasi jumlah kunjungan ke Candi Borobudur maksimal 1.200 orang per hari. Namun demikian, tetap ada beberapa kategori pengunjung yang diperbolehkan naik ke atas candi secara cuma-cuma.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) mengusulkan tiga kategori pengunjung yang boleh masuk secara gratis. Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengatakan kategori pengunjung pertama adalah tamu atau kegiatan kenegaraan.

“Kita sama-sama tahu bahwa Candi Borobudur jadi kebanggaan bangsa,” kata dalam Edy, Jumat (10/6).

Akses kedua adalah bagi pemimpin upacara keagamaan yang selaras dengan kesepakatan bersama antarmenteri terkait dengan kegiatan keagamaan di Candi Borobudur.

“Memberikan ruang (naik Candi Borobudur) kepada pemimpin upacara keagamaan, bukan pesertanya karena spirit konservasi tadi,” kata dia.

Kategori ketiga, lanjut Edy, adalah siapa saja warga negara Indonesia (WNI) yang memperoleh izin atau rekomendasi dari otoritas yang akan ditentukan pemerintah.

Mengenai kriteria seperti apa saja pengunjung yang mendapatkan rekomendasi, menurut dia, nantinya akan ditentukan oleh otoritas tersebut.

Bagi pengunjung yang tidak masuk dalam tiga kategori tersebut, kata dia, tetap boleh naik Candi Borobudur asalkan bersedia dikenai tarif tiket yang tinggi meski besarannya hingga kini masih dikaji.

“Bagi yang tidak termasuk tiga kategori itu, harus mau di-treatment khusus. Treatmen-nya adalah dengan tarif. Misalnya, orang yang hanya ingin melihat-lihat saja,” ujar dia.

Menurut Edy, gagasan penerapan tarif tiket yang tinggi terhadap kelompok pengunjung di luar tiga kategori itu sama sekali tidak berkaitan dengan komersialisasi.

Usulan kebijakan itu, kata dia, semata-mata untuk membatasi pengunjung yang naik Candi Borobudur demi kepentingan konservasi atau pelestarian bangunan fisik candi.

“Kalau merasa berat karena membayar mahal, ya, tidak usah naik Candi Borobudur. Mereka cukup menikmati dari pelataran saja, kan masih bisa melihat dari pelataran,” ucapnya. (JPNN-red)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan