Airlangga Hartarto Sebut Indonesia Punya Modal Hadapi Krisis Multidimensi

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dunia saat ini sedang dihadapkan pada krisis multidimensi.

Krisis ini terjadi secara bersamaan dengan memiliki komplesitas sangat tinggi atau disebut dengan 5C yang terdiri dari Covid-19, Conflict, Climate Change, Comodity Price dan Cost of Living.

Mengahadapi tantangan tersebut, pemerintah Indonesia akan selalu waspada terhadap perubahan dan tantangan global ke depan.

Menurutnya, pada pasca pandemi Covid-19, IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2022 dari 4,4 persen menjadi 3,6 persen.

Akan tetapi, pemerintah optimis perekonomian Indonesia tahun ini akan terus membaik. Hal ini ditunjukan pada Q1-2022, ekonomi berhasil tumbuh 5,01 persen (yoy).

‘’Ini lebih baik dibandingkan sejumlah negara lainnya seperti Tiongkok, Singapura, Korsel, Jerman, dan Amerika Serikat,’’ujar Menko Airlangga.

Tren pemulihan ini, menjadikan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas dengan tren penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran.

Agar tren penurunan ini berlanjut, program pemulihan nasional terus dilakukan sebagai bentuk membantu masyarakat agar memiliki daya beli.

Dalam program pemulihan ekonomi nasional ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 455,62 Triliun dengan realisasi Rp 90,80 Trilun.

Pemerintah juga tetap melaksanakan Program Kartu Prakerja untuk memberikan Skill pekerja dengan jumlah penerima sebanyak 11,4 penerima manfaat dan pada 2022 ini, program Kartu Prakerja diberikan kepada 1,06 juta penerima.

Pemerintah juga memberikan intensif untuk pengutan keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang jumlahnya mencapai Rp 64,2 juta.

‘’UMKM telah memberikan kontribusi sebesar 60,51% terhadap PDB atau senilai Rp9.580 triliun,’’sebut Airlangga Hartarto.

Dengan kontribusi tersebut, Pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem UMKM terutama melalui Digitalisasi UMKM sehingga dapat meningkatkan produktivitas UMKM.

Menko Airlangga menambahkan, dalam membangun tataran global, Indonesia mengambil peran pada Presidensi G20.

menjelaskan tentang posisi strategis Indonesia dalam pemulihan ekonomi dunia untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi global secara inklusif.

Selaras dengan hal tersebut, PBB juga telah menunjuk Presiden Indonesia sebagai Champions Group of GCRG (Global Crisis Response Group) bersama 5 kepala negara lainnya.

Selanjutnya GCRG akan bertugas mendorong konsensus global dan advokasi solusi untuk mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan yang disebabkan oleh The Perfect Storm.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan