Selain Redakan Nyeri Lambung, Ini Manfaat Lain Seledri

Jabarekspres.com – Seledri termasuk herbal aromatik dengan bau spesifik. Ternyata seperti herbal aromatik lain, seledri juga mempunyai manfaat untuk kesehatan.

Secara tradisional, seledri digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan perut, pelancar air seni, laksatif, dan sedatif. Ada juga catatan khasiat untuk mengatasi masalah persendian dan meningkatkan sekresi air susu ibu.

Seledri mentah adalah sumber serat, vitamin, dan mineral. Yaitu, vitamin A, K, B2, B6, C, folat, asam pantotenat, kalium, magnesium, dan molibdenum.

Minuman dari rebusan daun seledri sudah dikenal di kalangan pengidap penyakit tekanan darah tinggi, juga di Indonesia. Secara rutin penderita hipertensi minum kombinasi obat antihipertensi, yang pasti punya efek samping.

Efek samping yang kadang berbahaya adalah gangguan denyut jantung dan disfungsi seksual. Karena itulah, ada pasien hipertensi yang tetap ingin mengombinasikan obat dokter dengan herbal.

Salah satu pilihan adalah rebusan daun seledri. Saat ini juga sudah ada obat berbahan herbal seledri yang sudah masuk golongan fitofarmaka. Yaitu, obat yang sudah memenuhi persyaratan berbagai uji, termasuk uji klinis, dan dijual di apotek.

Selain rebusan, jus daun dan tangkai seledri adalah minuman populer yang mengundang perhatian peneliti. Tangkai seledri kaya serat, mineral, magnesium, kalium, dan rendah natrium. Jadi cocok untuk mengendalikan tekanan darah.

Informasi dalam sebuah publikasi ilmiah terbaru tahun 2021 menyebutkan peran zat kandungan jus, yaitu 3-n-butylphthalide dan sedanolide, sebagai penurun tekanan darah.

Keduanya adalah bagian dari minyak seledri yang menyebabkan bau dan aroma khas. Kerjanya melalui aktivitas sebagai vasodilator (melebarkan pembuluh darah) dan agen diuretik.

Ada penelitian lain yang dilakukan langsung pada subjek pasien lanjut usia yang mengalami tekanan darah tinggi. Subjek itu mengonsumsi jus seledri setiap hari selama enam bulan.

Hasilnya memang menunjukkan penurunan tekanan diastolik dan sistolik darah. Ada berbagai dugaan kemungkinan mekanisme kerjanya. Satu di antaranya adalah sebagai penurun stres oksidatif.

Namun, penelitian seperti itu harus berlanjut untuk mendapatkan hasil yang valid berkaitan dengan mekanisme kerja. Sebab, minuman seledri untuk penurun tekanan darah perlu memperhatikan banyak persyaratan. Misalnya, pasien hipertensi yang mengalami retensi air (gangguan pengeluaran cairan dari dalam tubuh) perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum jus seledri. Apalagi kalau retensi terjadi karena kegagalan jantung kongestif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan