3 TKP Kasus Mutilasi Ciamis, Lokasi Pelaku Berkeliling Membawa Potongan Tubuh Korban

JABAR EKSPRES – Kasus mutilasi yang terjadi di Ciamis masih penuh misteri, banyak fakta yang belum terkuak. Dari keterangan polisi ternyata ada 3 lokasi yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari kasus mutilasi Ciamis ini.

Kapolres Ciamis AKBP Akmal menyebutkan bahwa setelah melakukan mutilasi, pelaku sempat berkeliling membawa potongan tubuh korban ke beberapa lokasi.

Baca juga : Begini Kondisi Anak Korban Mutilasi Ciamis yang Disebut Jadi Penyebab Ayahnya Nekad

“Memang ada tiga titik TKP yang berdasarkan hasil olah TKP,” Ujarnya kepada wartawan pada Sabtu (4/5).

AKBP Akmal menjelaskan, tiga titik TKP tersebut dimana TKP pertama adalah tempat terjadinya pembunuhan, TKP kedua dimana pelaku membawa potongan tubuh korban dan meletakkannya di depan rumah warga, yang berjarak kurang lebih 100 meter dari rumah tersangka.

Sementara TKP yang ketiga adalah di depan pos ronda yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari TKP awal atau lokasi terjadinya pembunuhan.

“Memang potongan-potongan badan ini sempat disebar di tiga TKP, kemudian dikumpulkan lagi oleh pelaku didepan rumah salah satu warga yang berjarak 100 meter dari rumah pelaku.” jelas AKBP Akmal.

Selain menjelaskan tentang TKP kasus tersebut, AKBP Akmal juga menceritakan update pemeriksaan yang dilakukannya terhadap tersangka.

‘Kami sudah melakukan pemeriksaan dan interogasi awal, namun karena kondisi kejiawannya masih belum stabil, jadi pemeriksaan lanjutan sementara kami hentikan sambil memantau kondisi kejiawaan yang bersangkutan,” tambahnya.

Baca juga : Tetangga Ungkap Penyebab Bandar Sapi Mutilasi Istri di Ciamis, Ternyata Karena ini

Namun dia mengaku sudah menjadwalkan pemeriksaan dengan dokter jiwa untuk mengewaluasi kondisi kejiawaan dari pelaku.

Akmal juga menceritakan, saat diperiksa, pelaku kadang sadar bahkan sampai bisa mengucap istigfar, namun tiba-tiba apa yang dikatakannya kembali tidak nyambung, bahkan sempat sampai berteriak-teriak.

Dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa juga sempat dirasakan oleh keluarganya, bahkan korban juga sempat lapor ke pihak puskesmas setempat beberapa hari sebelum kejadian, karena pelaku mengalami perubahan perilaku yang signifikan, seperti gampang marah, temperamental hingga pernah kabur dari rumah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan