JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut menanggapi adanya konvoi rombongan kendaraan roda dua yang membawa tulisan Kebangkitan Khilafah di Cawang, Jakarta Timur.
Konvoi rombongan tersebut diketahui merupakan kelompok Khilafatul Muslimin yang memiliki visi dan ideologi yang sama dengan HTI yang telah dibubarkan oleh Pemerintah.
“Negara atau aparat harus bersikap dan merespon fenomena ini sesuai dengan hukum berlaku,” kata Komite Fatwa MUI, Mukti Ali Qusyairi dikutip di salah satu youtube stasiun tv swasta, Rabu (1/6).
Mukti Ali juga mengaku dirinya pernah melihat konvoi rombongan Khilafatul Muslimin itu di sekitaran Bekasi.
Bahkan Mukti Ali mendapat informasi bahwa kelompok Khilafatul Muslimin tersebut sudah masuk ke pasar-pasar secara masif.
“Saya melihatnya juga di jalanan, konvoi atribut khilafah di sekitaran Bekasi dan di Jakarta, ada informasi juga mereka masuk pasar,” ujarnya.
Mukti Ali menilai gerakan Khilafatul Muslimin merupakan gerakan gaya baru dalam mengajak masyarakat untuk bergabung ke Khilafatul Muslimin.
“Upaya mereka sangat berbahaya. Ini upaya opini publik dengan gaya baru,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, kelompok Khilafatul Muslimin ini juga sengaja melakukan konvoi mengingat peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/5) yang dekat dengan hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni.
“Ini ada unsur kesengajanaan konvoi di hari Lahir Pancasila. Ini wacana tandingan wacana ideologi Pancasila,” tuturnya.
Video itu viral di media sosial yang memperlihatkan sekelompok pengendara roda dua yang membawa poster bertuliskan ‘Kebangkitan Khilafah’.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Minggu (29/5/2022) sekitar pukul 09.14 WIB. (pojoksatu-red)