BANDUNG BARAT – Menjadi seorang ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bukan hanya orang yang bisa memberikan prestasi saja, tetapi harus orang yang profesionalisme dan berintegritas.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Penasihat Komite Pemerhati Prestasi Olahraga dan Seni KBB, Megaharry P dikutip Jabar Ekspres dari Antara, Jumat (20/5).
Tidak hanya professional dan berintegritas, Megaharry juga menegaskan jika Ketua KONI pun harus orang yang benar-benar mengerti olahraga.
“Jangan asal yang dekat dengan kekuasaan. Tapi harus yang mengerti tentang potensi dan kondisi perolahragaan di daerah,” ujarnya.
Oleh karena itu, sebaiknya ketua dan pengurus KONI adalah orang asli KBB. Sebab, warga lokal akan lebih cinta pada daerahnya. Sehingga pembibitan dan prestasi olahraga di daerah tersebut terkoordinasikan dengan baik.
“Yang tau medan dan potensi olahraga di KBB, ya orang KBB. Kalau orang baru, apalagi pendatang, terus terang kami meragukan,” terangnya.
Dengan dipimpin warga asli KBB yang professional dan berintegritas serta mengerti olahraga, dia yakin pembangunan olahraga akan baik.
“Jadi harus dipimpin orang yang kredibel, mengerti olahraga. Tidak hanya bisa memberikan prestasi (juara kompetisi), tapi yang mampu menyejahterakan atlet, pelatih, dan sebagainya,” beber Megaharry.
Sementara itu, salah satu tokoh lainnya yang juga salah seorang pendiri KBB, Asep Setia Permana mengingatkan agar dalam pemilihan ketua KONI nanti jangan ada praktik nepotisme.
’’Jangan hanya karena ada kedekatan dengan kepala daerah (dipilih jadi ketua),’’ ujarnya.
Dia pun berharap pemilihan ketua KONI KBB dilakukan secara jujur dan sesuai aturan. Tidak hanya atas dasar kepentingan dalam kepengurusan yang akhirnya akan menimbulkan konflik atau bahkan merugikan keuangan negara.
“Periode kepala daerah akan berakhir pada 2023. Sedangkan pengurus KONI sampai 2026. Jadi jangan berpikir pendek sehingga hanya melihat sekarang saja,” tegasnya.
Dia juga berharap dalam pemilihan ketua nanti ada juga penyegaran para pengurus. “Jangan itu-itu saja. Perlu regenerasi,” ucapnya.
Pemilihan ketua KONI sendiri akan dilakukan melalui musyawarah olahraga daerah luar biasa pada pada 28 Mei 2022. Sementara untuk pendaftaran bakal calon sudah ditutup sejak 13 Mei 2022 yang lalu.