Jabarekspres.com – Jalur Cianjur–Bandung mengalami macet total, akibatnya pengendara pun terjebak kemacetan selama 6 jam lamanya, Selasa (3/5).
Dilansir dari laman ANTARA, macet total yang terjadi di jalur Cianjur-Bandung membuat petugas melakukan rekayasa lalu lintas yaitu memberlakukan sistem satu arah.
Pantauan di lokasi hingga pukul 15.30 WIB, antrean kendaraan menuju Bandung dari Cianjur atau sebaliknya terus memanjang.
Ekor antrean lebih dari 15 kilometer dari perbatasan Bandung Barat tepatnya di bekas jalan tol Citarum. Upaya rekayasa arus yang dilakukan petugas belum dapat mencairkan antrean.
Bahkan upaya mengarahkan pengendara untuk mengambil jalur alternatif yang ada tidak membuahkan hasil maksimal, antrean di jalur utama Bandung-Cianjur terus memanjang, sehingga petugas berencana melakukan sistem satu arah menjelang petang.
Sejumlah pengendara asal Cianjur dengan tujuan bersilaturahim ke Bandung, Nurjaman mengatakan sudah berangkat sejak pagi hari agar tidak terjebak macet di jalur Bandung-Cianjur, namun dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB masih berada di jalur Bandung Barat tepatnya di wilayah Tagog Apu.
“Sudah hampir enam jam kami terjebak mulai dari Cianjur hingga Tagog Apu-Bandung Barat. Biasanya dari Cianjur ke Bandung hanya butuh waktu paling lama 3 jam. Puluhan petugas di setiap pasar tumpah dan perempatan masih berupaya mencairkan antrean,” kata salah satu pengendara asal Cianjur.
Hal senada terucap dari pengendara dengan tujuan Cianjur, Aldi warga Bandung, terjebak selama 6 jam di jalur Bandung-Cianjur, tepatnya mulai dari Pasar Rajamandala hingga jalan raya Karangtengah-Cianjur, meski berangkat pukul 7.00 WIB dari Bandung.
“Laju kendaraan sudah tersendat mulai keluar tol Padalarang hingga Pasar Rajamandala, biasanya lama perjalanan dari Padalarang ke Rajamandala paling lama 2 jam. Ini lebih dari tiga jam, kami baru sampai Cianjur setelah enam jam,” katanya.
Terkait hal tersebut, Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengatakan penyebab kemacetan di jalur utama Bandung-Cianjur, dengan ekor antrean Jalan Raya Karang Tengah sejauh 15 kilometer, akibat pasar tumpah di Cianjur dan Bandung Barat.
Sehingga sejumlah rekayasa arus termasuk sistem satu arah akan diberlakukan setelah upaya penyekatan dilakukan dari salah satu arah.