Hukum Tidak Salat Subuh Demi Persiapkan Salat Idulfitri

Hukum Tidak Salat Subuh Demi Persiapkan Salat Idulfitri – Umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari kemenangan di hari Idulfitri 1443 Hijriah dengan perayaan malam takbiran, dilanjutkan dengan salat Idulfitri keesokan harinya.

Meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pemerintah telah mengizinkan penyelenggaraan salat Idulfitri di lapangan terbuka.

Hal itu tentu saja membuat antusiasme masyarakat untuk menggelar salah Idulfitri meningkat karena sudah dua tahun perayaan Lebaran terhalang kebijakan PPKM.

Namun, persiapan salat Idulfitri bisa saja membuat kita lalai menjalankan salat Subuh. Bolehkah demikian? Apa hukumnya salat Idulfitri, tetapi tidak menunaikan salat Subuh?

Dilansir dari laman resmi PP Muhammadiyah, salat Idulfitri hukum nya sunah muakad. Tidak ada dalil khusus yang menegaskan wajibnya salat Idulfitri dan tidak ada sanksi bagi orang yang meninggalkannya.

Artinya, Tidak ada hukuman apa pun bagi yang tidak menjalankan salat Idulfitri. Sedangkan salat Subuh merupakan salah satu salat wajib lima waktu yang harus dilaksanakan oleh umat muslim. Orang Islam yang sudah akil balig akan berdosa jika meninggalkan salat Subuh.

Ketentuan itu tertera dalam hadis nabi Muhammad saw berikut ini:

Dari Thalhah Ibn ‘Ubaidillah, ia berkata seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw lalu serta merta bertanya kepada beliau tentang Islam. Lalu Rasulullah saw menjawab, “Lima salat diwajibkan sehari semalam”. Ia bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban (salat) lainnya?” Rasulullah saw menjawab “Tidak, kecuali salat-salat tatawuk (sunah)”. Rasulullah saw kemudian meneruskan, “Juga diwajibkan puasa Ramadan”. Lalu ia bertanya lagi, “Apa ada kewajiban (puasa) lainnya?” Rasulullah menjawab “Tidak, kecuali puasa tatawuk (sunah)”. Lalu Rasulullah menyebutkan kewajiban (membayar) zakat. Orang itu bertanya lagi. “Apa ada kewajiban (pembayaran) lainnya?” Rasulullah saw menjawab, “Tidak, kecuali (infak) tatawuk (sunah)”. Lalu laki-laki itu pergi sambil berkata, “Demi Allah saya tidak akan tambahi dan kurangi ini”. Kemudian Rasulullah saw berkata, “Orang itu beruntung, jika dia benar”. [HR al-Bukhari, Muslim, Malik Abu Dawud, dan an-Nasa’i]. (Jawapos-red)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan