Fraksi PDIP Sindir Anies Baswedan yang Pamer JIS Usai Salat Idulfitri

JAKARTA – Fraksi PDIP DKI Jakarta menyindir Gubernur Anies Baswedan soal aksi pamer JIS ke publik usai salat Idul Fitri di Jakarta International Stadium. Janji utama Anies bukan JIS.

Janji utama Anies Baswedan menurut PDIP adalah program OKE OCE, penanganan banjir dan rumah DP 0 rupiah.

Menurut PDIP, JIS adalah program lanjutan dari Gubernur DKI Jakarta era Foke atau Fauzi Bowo.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyoroti janji-janji Gubernur DKI Anies Baswedan yang belum terselesaikan.

Gembong mempertanyakan maksud dari janji yang Anies sebut sudah tertunaikan saat memamerkan Jakarta International Stadium (JIS) usai shalat Idul Fitri di sana. Gembong mengingatkan janji Anies saat kampanye dulu, di mana Anies menjanjikan penanganan banjir kepada warga DKI. Selain itu, ada juga janji soal program DP 0% hingga penyediaan lapangan kerja.

“Janji Anies yang saat kampanye paling mendapat apresiasi dari publik Jakarta adalah soal penanganan banjir, yang beliau sampaikan bahwa selama ini pemprov salah menangani,” beber Gembong.

“Kemudian soal penyediaan lapangan kerja dengan program OK OCE nya yang dia janjikan menyerap 250 ribu wirausahawan baru,” katanya.

“Lalu soal keberpihakannya kepada masyarakat kurang mampu, dengan menyediakan rumah bagi warga miskin dengan program DP 0 rupiah,” sambungnya.

Gembong menekankan JIS bukanlah janji utama Anies. Sebab, JIS merupakan program berkelanjutan, di mana Anies hanya menyelesaikan program itu.

“Janji utama Anies bukan JIS. Sebab, JIS itu program pemerintah daerah yang berkelanjutan, mulai dari eranya Bang Foke yang dinamakan Stadion BMW,” katanya.

“Bahwa Anies yang menyelesaikan program itu iya, tapi JIS justru bukan janji Anies,” tuturnya lagi.

Namun, janji-janji Anies saat kampanye dulu itu, kata Gembong, belum terpenuhi hingga masa akhir jabatannya.

Gembong menilai Anies menutupi kegagalannya dalam memenuhi janji-janji dengan kosa kata manis dan memamerkan JIS.

“Sayangnya itu semua sampai di penghujung akhir masa jabatannya belum ada tanda-tanda terpenuhi. Maka semua itu dengan kosa kata yang manis ditutup melalui membanggakan JIS,” imbuh Gembong. (pojoksatu-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan