BANDUNG – Pemerintah Indonesia secara resmi telah memperbolehkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran di masa pandemi Covid-19 tahun ini.
Selain memberikan dampak positif bagi para penyedia jasa angkutan Lebaran, para Porter atau pengangkut barang bawaan para pemudik di Stasiun Kereta Api juga turut merasakan dampak positifnya.
Pasalnya, pada moment lebaran kali ini sangat berbanding terbalik dengan dua tahun sebelumnya di masa pandemi Covid-19.
Salah seorang Porter di Stasiun Kiaracondong, Amin, 60 menyebut di moment Lebaran kali ini dirinya bisa mengangkut hingga 7 barang bawaan dari para calon penumpang Kereta Api.
Meskipun kondisi saat ini sudah membaik, Amin mengaku masih terbilang jauh dengan kondisi sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Sekarang sudah lumayan ya, kalau dulu mah (dua tahun di masa pandemi Covid-19) itu sehari bisa engga angkut sama sekali. Tapi kalau dibanding sebelum pandemi, sekarang masih rendah, belum normal lah,” katanya saat ditemui di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (29/4).
Amin juga menyebut, di masa arus mudik kali ini dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp150.000 hingga Rp200.000 per harinya.
“Karena sekarang kan Porter banyak, ada 50 lebih. Kalau dulu kan lebih sedikit, paling 24 orang,” ujarnya.
Sementara itu, Porter di Stasiun Bandung, Dadang Sulaiman mengatakan bahwa di moment lebaran kali ini sangat membawa berkah. Pihaknya dapat merasakan dan mendapatkan keuntungan yang sama.
“Untuk sekarang Porter bisa layani 2 sampai 3 jalan lah (angkutan barang), berhubung sekarang full team ada 67 Porter itu masuk semua. Jadi biar rata, kita atur shift nya. Jadi ada tim merah dan hijau, bergantian setiap 24 jam,” jelasnya.
Dadang juga mengatakan, pihaknya bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp80.000 per harinya.
“Hari ini, saya tadi dari jam 09.00 sudah dapat empat jalan. Alhamdulillah, kalau Rp. 20.000 perorang berarti bisa dapat Rp80.000. Tapi tarif memang ditentukan penumpang, jadi kita tidak tarifkan,” pungkasnya. (mg4)