BANDUNG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mengungkapkan bahwa dari 20 angkutan mudik lebaran di Terminal Leuwipanjang, hanya 2 kendaraan yang dinilai layak beroperasi.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Keamanan dan Ketertiban Transportasi (KKT) Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara menjelaskan, hal tersebut dikarenakan kendaraan tersebut sudah tidak beroperasi selama dua tahun ke belakang.
“Untuk layak jalan, kami kemarin sudah melakukan pemeriksaan di terminal Leuwipanjang. Jadi dari sekitar 20 kendaraan yang diperiksa oleh kami, cuma dua yang memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan. Dan 18 nya itu tidak memenuhi,” jelas Asep di Taman Dewi Sartika, Balaikota Bandung, Rabu (13/4).
Sehingga dengan adanya temuan tersebut, Asep menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada para PO angkutan mudik lebaran.
“Maka dari itu, kita nanti akan on the spot kepada PO-PO di garasi, karena salah satunya adalah kendaraan minimalnya dua tahun sudah tidak dipakai, itu minimalnya ada titik keausan,” ungkapnya.
“Jadi jangan dibalik, mobil yang selalu dipakai itu dan dirawat itu pasti layak jalan,” tambahnya
Sementara itu, ia juga mengungkapkan bahwa Dishub Kota Bandung juga berencana akan melakukan pemeriksaan kepada kendaraan angkutan mudik lebaran.
Hal tersebut dilakukan guna memberikan rasa nyaman dan aman kepada para penumpang saat melakukan perjalanan mudik lebaran.
“Kami akan melakukan pemeriksaan kembali pada kamis besok di terminal Cicaheum untuk memastikan kendaraan itu layak jalan dan Operasi. Dan Minggu depannya kita akan ke OP-OP dalam rangka memberikan kenyamanan kepada penumpang dan pengemudi,” ujarnya
Asep menuturkan, kendaraan angkutan mudik di Terminal Leuwipanjang yang tidak layak ini dikarenakan adanya beberapa hal seperti swiper rem yang tidak digunakan dengan baik dan pengunaan kaca film
“Kendalanya itu kaya hal sepele, seperti wiper kadang-kadang tidak digerakkan oleh mesin. Jadi itu lah nyari entengnya. Walaupun enteng, tapi pada saat hujan sangat dibutuhkan. Terus masalah kaca film, masalah penunjuk arah. Jadi hal yag seperti kalau tidak diperbaiki akan menjadikan masalah,” pungkas Asep. (Mg4/wan)