Jabarekspres.com – Sebaiknya mulai sekarang Anda mengindari kebiasaan ini karena bisa merusak otak.
Perlu diketahui, otak membutuhkan latihan dan nutrisi agar dapat berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, Anda harus menghilangkan kebiasaan buruk demi mencegah kerusakan otak dan menjaganya agar tetap sehat.
Sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia pada (4/2), berikut ini 5 kebiasaan yang bisa merusak otak.
1. Kurang tidur
Setiap orang pasti pernah begadang. Padahal, perilaku tersebut bisa meningkatkan resiko masalah kesehatan, seperti depresi, diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan gangguan memori.
Dalam sebuah studi menjelaskan bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi bagian kecil dalam otak yang dinamakan Dhippocampus.
Dhippocampus berfungsi untuk mengingat informasi baru dan mengaitkan emosi ke dalam memori tersebut.
Jadi, kurangnya jam tidur meski hanya satu malam, bisa mempengaruhi kapasitas otak untuk mengingat informasi yang baru.
2. Terlalu banyak tidur
Kurang tidur memang tidak baik untuk kesehatan otak, tapi jika terlalu banyak tidur juga bisa membuat otak tidak cukup aktif dan melemahkan daya pikirnya.
Selain mempengaruhi otak, metabolisme dalam tubuh juga dapat menurun dan membuatnya menjadi kaku.
3. Kurang minum air putih
Mungkin ada sebagian orang yang sering menganggap sepele terhadap rasa hausnya. Padahal, kurang minum air putih bisa menyebabkan otak kekurangan asupan air.
Tahukan Anda kalau 80 persen dari otak adalah air, maka otak butuh banyak asupan air agar dapat berpikir cepat dan fokus.
Jangan lupa untuk menjaga tubuh tetap dalam keadaan terhidrasi sepanjang waktu.
4. Malas gerak
Semakin lama Anda tidak berolahraga, maka kemungkinan mengalami demensia akan lebih besar.
Di samping itu, juga ada beberapa risiko lain yang mengintai seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi, yang mana semua ini juga berkaitan dengan Alzheimer.
5. Konsumsi gula berlebihan
Mengonsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan sangat tidak baik untuk kesehatan.
Kondisi ini bisa mengurangi senyawa dalam otak yang dinamakan dengan brain-derived neurotrohic factor (BDNF) yang fungsinya membentuk ingatan baru saat kita belajar hal baru.